Kasus Meningitis Muncul di Buleleng, Dinkes Tunggu Hasil Lab

Ilustrasi. (Sumber: deherba.com)
Ilustrasi. (Sumber: deherba.com)

BULELENG, balipuspanews.com – Kasus penyakit meningitis babi atau meningitis streptococcus suis (MSS) belakangan mulai muncul di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng tercatat ada lima sampel darah pasien Suspect MSS yang diambil untuk dikirim dan diteliti di Denpasar.

Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa menyampaikan kelima pasien yang dinyatakan suspect MSS diantaranya satu berasal dari Kecamatan Kubutambahan dan empat dari Kecamatan Sukasada.

Kelima pasien yang sekarang sedang dirawat di RSUD Buleleng ini rata-rata berusia 32 sampai 68 tahun serta memiliki riwayat sempat menikmati lawar merah yang dibuat dari darah segar babi.

“Sementara kasus yang bersangkutan dari segi fenomena masuk suspect. Kita masih tunggu hasil lab, mudah-mudahan mereka bisa segera sembuh,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (30/5/2023).

Suyasa menambahkan selama bahkan pihaknya melalui Dinkes dan Puskesmas di masing-masing Kecamatan sudah sering melaksanakan edukasi kepada masyarakat supaya untuk sementara tidak menikmati daging babi yang tidak dimasak atau tidak dengan tingkat kematangan secara maksimal.

Baca Juga :  Serahkan Santunan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja, Bupati Sedana Artha Sebut Bukti Nyata Manfaat BPJS Ketenagakerjaan

Kemudian untuk para peternak babi supaya saat babi yang mereka ternak mati secara mendadak agar tidak langsung dijual murah lantaran sangat berpotensi kemungkinan tingkat kesehatan sangat kurang.

“Masalah mengandung meningitis atau tidak, tetapi ini berpotensi. Kami tidak melarang mengkonsumsi babi tapi dalam artian untuk mengkonsumsi daging babi tetap dengan proses memasaknya sampai matang. Lalu untuk perawatan terhadap pasien sudah disediakan di RSUD Buleleng,” tegasnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Neurologi RSUD Buleleng, Luh Putu Lina Kamelia sebelumnya menyampaikan bahwa total ada delapan yang sedang dirawat dengan gejala mengarah pada MMS.

Dari delapan pasien ada dua pasien asal Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sawan yang dinyatakan positif telah terinfeksi MSS berdasarkan hasil mikrobiologi klinik.

Baca Juga :  Wabup Ketut Suiasa Pimpin Rakor HLM TPID Kabupaten Badung

Adapun keluhan yang diderita oleh delapan pasien yakni demam, nyeri kepala, dan kaku pada leher. Bahkan dari seluruh pasien yang sudah diterima seminggu lalu ini terdapat satu orang pasien mengalami penurunan kesadaran sehingga harus dirawat intensif di ruang ICU.

“Ke delapan pasien tidak ada hubungan keluarga. Mereka masuk ke RSUD ada yang berbarengan dalam sehari itu tiga pasien dengan gejala tipikal yang sama,” paparnya.

Sekedar informasi MSS ini disebabkan oleh bakteri-bakteri yang biasanya bersarang pada kotoran, badan dan darah, khususnya babi. Apabila daging maupun darah babi tidak dimasak dengan benar, maka bakteri tetap dapat masuk ke tubuh manusia serta daya tahan tubuh lemah maka sangat mudah bakteri masuk dan bisa mengakibatkan atau menyebabkan radang selaput otak dan radang otak.

Baca Juga :  Anggota Ormas Gagal Rayakan Acara Ulang Tahun Langsung Dibubarkan Polisi

dr. Lina bahkan menerangkan penanganan pasien terinfeksi MSS yakni dengan cara diberikan antibiotik untuk membunuh bakteri dan mengobati gejala lain. Contohnya dengan diberikan obat supaya tidak gelisah dan anti kejang apabila pasien mengamuk karena penurunan kesadaran.

Disamping itu, untuk pemulihan pasien yang terserang MSS, kata dr. Lina membutuhkan waktu sekitar 14 hari. Apabila pasien telah pulih maka biasanya pasien akan terkena gejala sisa berupa tuli, yang tidak dapat disembuhkan oleh obat-obatan bahkan dengan alat bantu pendengaran.

Namun bagi pasien yang rentan dengan antibiotik dan usia renta, maka mortalitas atau tingkat kematiannya cukup tinggi.

“Dari dulu MSS ada. Tapi sekarang menjadi diskusi menyeluruh bagi perkumpulan Netpi. Ini sudah jadi diskusi menyeluruh bagi kami perkumpulan Neurologi di Bali,” pungkasnya.

Penulis : Nyoman Darma 

Editor : Oka Suryawan