Bangli, balipuspanews.com- Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang pariwisata sebagai salah satu sumberdaya alam yang menjadi Potensi Kabupaten Bangli, Selasa (31/7) digelar acara Rapat Porkompimda di kawasan Taman Pecampuhan Pancakatirta Desa Pakraman Sala, Desa Abuan, Susut Bangli yang dirangkaikan dengan pengukuhan Kelompok Sadarwisata POKDARWIS Taman Campuhan Pancakatirta sebagai salah satu wisata unggulan/wisata religius.
Acara yang dipusatkan di jaba jero Pura Taman Campuhan Sala dihadiri oleh bupati Bangli, Kejari Bangli, Ketua Pengadilan Bangli, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangli, Ketua PHRI Bangli, Perwakilan Polres Bangli, Perwakilan Kodim 1626 Bangli, Pimpinan OPD terkait dan pelaku Pariwisata.
Ketua PHRI Kabupaten Bangli Ketut Marjana menyampaikan, pelaku wisata Kabupaten Bangli telah menghimpun diri dalam sebuah organisasi yang diberi nama Aliansi Kebangkitan Pariwisata Bangli. Dimana para anggotanya adalah dari para pelaku wisata yang ada di Kabupaten Bangli yang merasa prihatin dengan kondisi pariwisata Bangli saat ini.
“ Kami mengharap melalui gerakan kebangkitan ini kita akan mulai menyusun Rencana kerja dan langkah apa yang seharusnya dilakukan untuk kemajuan pariwisata Bangli kedepan. Dan kami sangat merasa bangga karena secara intens Bupati Bangli sangat mendukung gerakan ini dimana dalam setiap pertemuan selalu membahas bagaimana pariwisata Bangli kedepan,” kata Marjana.
Menurutnya, dengan pola yang akan di terapkan nanti akan mampu mengembalikan kejayaan Bangli dimasa lalu bukan hanya dengan Kintamaninya saja tetapi juga Kawasan Pendukung lainya yang semua itu bisa menjadi satu kesatuan paket wisata yang ada di Bangli.
Bendesa Adat Sala Ketut Kayana yang selaku ketua Pokdarwis mengatakan, Pokdarwis adalah kumpulan dari masyarakat sadarwisata atau peduli dengan keberadaan dari potensi wisata yang ada di lingkungaannya masing – masing. Dimana sebelumnya keberadaan dari wisata taman campuhan ini masih dikelola dalam artian hannya untuk kebutuhan masyarakat setempat, di awal dibuka setahun terakhir masih masa transisi namun sejalan dengan perkembangan baik melalui media sosial, dari mulut-kemulut wisatawan juga sudah banyak berdatangan baik domsstik maupun mancanegara yang ingin melakukan penglukatan (Ruatan), sudah saatnya keberadaan dari tempat wisata ini harus dikelola secara serius melalui wadah, lembaga atau organisasi yang kita kenal dengan POKDARWIS.
Lembaga ini merupakan kumpulan dari krama setempat sebanyak 90 orang dimana anggotanya berasal dari perwakilan satu orang untuk setiap pekarangan. Tujuannya adalah untuk menjaga transparansi, untuk sama sama saling merasakan suka dan dukanya sehingga tidak ada kecurigaan, yang paling penting adalah bagaimana dengan kebersamaan ini kawasana yang merupakan anugrah yang harus kita jaga dan kelola untuk kesejahteraan bersama dapat berjalan dengan baik. “dengan diresmikannya POKDARWIS ini pola kerja dari pengelolaan wisata spiritual Taman Pecampuhan Pancakatirta yang ada di desa Pakraman Sala bisa lebih terarah dan transparan.
Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan dalam kehidupan menurut keyakinan agama Hindu ada Utpeti, Stiti, Pralina. Ada kelahiran mulai dari kandungan disambut dengan suka cita diharapkan akan lahir menjadi anak yang suputra /anak yang berbakti pada orang tua, berguna bagi masyarakat dan Negara. Berikutnya manusia itu hidup menjalani kehidupan sesuai dengan karma yang di lakukan, semua itu ada tempatnya masing masing yang konsepnya akhirnya adalah menuju kebahagiaan.
Untuk menjalani tujuan kehidupan yang terakhir adalah bahagia, konsep pembangunan Taman Setra yang ada di Desa Pakraman Sala ini merupakan salah satu wujud implementasi dari kehidupan beragama yang terakhir “pralina”. Sebab bagaimanapun saatnya nanti manusia akan semua menuju kesana, seharusnya tempat itu juga menjadi tempat yang indah, nyaman dan tidak menyeramkan sebagaiman kuburan pada umumnya.
“ Ini merupakan sesuatu hal yang patut kita ketuk tularkan sehingga penataan lingkungan tidak hannya pada wilayah yang kita tempati di alam nyata saja tetapi juga seluruh lingkungan yang menjadi konsep ajaran agama yaitu kahyangan tiganya. Oleh karen itu kita bertharap semua desa yang ada di Kabupaten Bangli agar dapat memanfaatkan ADD dengan sebaik baiknya untuk pembangunan infrastruktur baik Parahyangan, Pawongan dan Palemahan dimana setra/kuburan ada didalamnya,” kata bupati Gianyar.
Di tempat ini sudah dilaksanakan pengembangan potensi alam berupa wisata spiritual dan POKDARWISNYA juga sudah dikukuhkan hal ini akan menjadi spirit membangun dari desa. Diharapkan kedepan hal ini akan menjadi gema yang luar biasa bagi Kabupaten Bangli dengan keunggulan Pariwisata alam dan Spiritualnya. ( rls/bas)