Keluarga Puri Buleleng Minta Pemerintah Serius Tentang Pembangunan Bandara

Pasemetonan Trah Tunggal Panji Sakti Keluarga Puri Buleleng bersama masyarakat Kabupaten Buleleng
Pasemetonan Trah Tunggal Panji Sakti Keluarga Puri Buleleng bersama masyarakat Kabupaten Buleleng

BULELENG, balipuspanews.com – Persoalan tentang pembangunan Bandara di Bali Utara masih terus menjadi perbincangan hangat hingga sekarang. Bahkan beberapa waktu lalu Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarno Putri tegas mengatakan bahwa Bali utara tidak perlu dibangun bandara.

Menyikapi hal itu banyak tokoh ataupun lapisan masyarakat ikut bersuara terhadap tanggapan dari putri presiden Soekarno tersebut. Salah satunya dari Pasemetonan Trah Tunggal Panji Sakti Keluarga Puri Buleleng bersama masyarakat yang akhirnya ikut mengeluarkan pernyataan sikap serta meminta pemerintah agar lebih serius dalam memperhatikan kondisi Kabupaten Buleleng.

Melalui Manggala Utama Pasemetonan Trah Tunggal Panji Sakti Anak Agung Wiranata Kusuma menyampaikan bahwa memang rencana untuk pembangunan bandara dari pemerintah.

Sehingga masyarakat seketika memberikan dukungan meskipun masih terjadi polemik tentang dimana lokasi yang tepat. Sampai akhirnya kabar menyedihkan terjadi rencana pembangunan bandara pun dicoret dari rencana Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Pembangunan bandara tentu akan berimbas terhadap perekonomian masyarakat, jadi kita tidak ada masalah. Hanya saja kita meminta pemerintah lebih serius memperhatikan Bali sebab Bali tidak hanya Denpasar, Gianyar semata tapi Buleleng juga Bali dan kita butuh akses,” ungkapnya saat ditemui langsung, Kamis (26/1/2023).

Disamping itu, Mantan Kabag Ops Polres Buleleng tersebut menilai jika Kabupaten Buleleng selama ini tidak cukup menikmati dengan adanya hingar-bingar pariwisata di Bali lantaran akses yang belum tercukupi dengan baik. Kemudian itu membuat Buleleng seperti terisolir dikarenakan akses menuju Kabupaten terluas di Bali ini cukup berat.

Namun demikian, apabila pembangunan untuk Bandara Bali Utara tetap tidak jadi dibangun, maka pemerintah diminta agar melirik potensi lainnya seperti bangkitkan Pelabuhan Buleleng yang sempat dahulu terkenal.

Apalagi didukung nantinya akan ada ibu kota baru lurus dengan Buleleng sehingga pelabuhan bisa menjadi akses untuk mengirim kerajinan, hasil bumi dan sumber daya lainnya.

“Kalaupun rencana pembangunan bandara tidak jadi, paling tidak akses transportasi yang bisa diperhatikan sebagai solusi agar Buleleng tidak terus tertinggal. Seperti contoh Kami pernah punya pelabuhan melegenda mungkin bisa dibangkitkan kembali,” ujarnya.

Bahkan jika dimungkinkan, harapan Agung Wiranata, Buleleng dikembalikan menjadi ibu kota provinsi sebagai mana dahulu pernah menjadi Ibu Kota Sunda Kecil (Soenda Ketjil) dan tentu masyarakat Buleleng akan siap mendukung. Apalagi dulunya masyarakat tidak ada yang meributkan perpindahan ibu kota provinsi Bali ke selatan.

Selain mendesak pemerintah agar lebih memperhatikan kondisi Buleleng, pihaknya mewakili Keluarga Puri Buleleng turut serta menyayangkan adanya beberapa pihak yang menyeret nama Buleleng sebagai ajang kurusetra untuk kepentingan tertentu.

”Kami tidak perlu janji-janji, kami perlu maju, sejahtera serta menginginkan bukti bahwa pemerintah serius mau memajukan Kabupaten Buleleng. Apalagi sudah sangat sering kami terima janji-janji namun tidak terealisasi,” tegasnya.

Penulis : Nyoman Darma 

Editor : Oka Suryawan