Singaraja, balipuspanews.com – Ni Luh Putu Kariani (33) korban penebasan nampak terbaring lemah di rumah milik orangtuanya di Banjar Dinas Tenaon, Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Selasa (19/9) sore.
Kepada awak media, Jro Mangku Gde Made Suriastawa (50) selaku kakak ipar didampingi Ketut Karda (65) ayah Kariani kemudian menuturkan rencana penguburan potongan kaki milik Kariani.
Nah, merujuk pada kesepakatan keluarga, potongan kaki bagian kiri tersebut sedianya akan dikuburkan di Setra Alit, Desa Pakraman Alasangker.
“Berdasarkan rembug dengan keluarga, potongan kaki milik Kariani akan dikubur di Setra Alit Desa Pakraman Alasangker,” kata Suriastawa, Selasa (19/9) sore.
Penguburan potongan kaki, sebut Suriastawa akan disertai dengan upakara banten upasaksi dan pras pejati.
“Banten upasaksi untuk di Pelinggih Surya, lalu Banten pras pejati di Setra Alit. Ya, kalau banten pras pejati nantinya juga dihaturkan di Pura Prajapati. Istilahnya, potongan kaki dititipkan dulu,” jelasnya.
Kapan pelaksanaan upacara penguburan potongan kaki milik Kariani?
Jro Mangku Gde Made Suriastawa mewakili keluarga kembali menjelaskan bahwa upacara penguburan potongan kaki tersebut masih menunggu konfirmasi dari pihak RSUP Sanglah berdasarkan rekomendasi pihak kepolisian.
“Potongan kaki kiri milik Kariani saat ini masih di RSUP Sanglah, dan pihak keluarga masih menunggu konfirmasi dari pihak Polres Badung. Kalau sudah diijinkan, secepatnya kami jemput, dan dikubur,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, korban Ni Luh Putu Kariani mengalami cacat tubuh permanen pasca aksi sadis dilakukan Kadek Adi Waisaka Putra (36) dengan memotong kaki istrinya sendiri menggunakan parang hingga putus pada Selasa (5/9) dua pekan lalu.
