KemenPPPA Jalin Kemitraan dengan G20 Empower Keluarkan Rekomendasi khusus Promosikan Partisipasi Perempuan

Peluncuran The Indonesia Gender Dashboard on Women in SMEs dan laporan Opening Opportunities: The economic Cost of Gender Gaps in Entrepreneurship in Indonesia. (dok. Humas)
Peluncuran The Indonesia Gender Dashboard on Women in SMEs dan laporan Opening Opportunities: The economic Cost of Gender Gaps in Entrepreneurship in Indonesia. (dok. Humas)

JAKARTA, balipuspanews.com – Selama Presidensi G20 Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menjalin kemitraan dengan G20 Empower telah mengeluarkan rekomendasi khusus dan praktik terbaik untuk mempromosikan dan memperkuat partisipasi perempuan di manajemen tingkat atas dalam memastikan terwujudnya kesetaraan gender di tempat kerja, sektor bisnis, dan masyarakat; membuka platform untuk bertukar pengetahuan lintas pemerintah, advokat dan pemangku kepentingan; meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan negara-negara anggota G20 lainnya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan.

Pemerintah memiliki tugas dan kapasitas hukum untuk mempromosikan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan, oleh karena itu diperlukan sinergi dan komitmen dengan pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta. Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di sektor swasta saat ini masih menjadi sebuah permasalahan. Kolaborasi aktif antara pemerintah dan sektor swasta merupakan kunci untuk mempercepat kesetaraan gender di tempat kerja, pasar kerja, dan masyarakat. Saat ini, sudah banyak perusahaan swasta di tanah air yang berkomitmen menerapkan kebijakan responsif gender untuk mewujudkan kesetaraan gender. Upaya bersama ini akan meningkatkan ekonomi inklusif bagi perempuan yang pada akhirnya berdampak positif bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga :  Politik Rekonsiliasi dan Legacy Harus Dilanjutkan, Fahri Hamzah: Harus Berpikir Kepentingan Nasional

Sebagai komitmen untuk memajukan UMKM perempuan, KemenPPPA bermitra dengan G20 Empower Indonesia dan Bank Dunia serta didukung oleh Pemerintah Australia meluncurkan The Indonesia Gender Dashboard on Women in SMEs dan laporan Opening Opportunities: The economic Cost of Gender Gaps in Entrepreneurship in Indonesia.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengapresiasi kerjasama dan peluncuran Gender Dashboard. Menteri PPPA menekankan bahwa kemitraan dan peluncuran tersebut merupakan tindakan nyata untuk mempromosikan dan memajukan kebijakan pengembangan perempuan dan UMKM.

“Keterlibatan Bank Dunia dan dukungan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia dalam menghasilkan analitik yang dapat ditindaklanjuti untuk menginformasikan kebijakan dan inisiatif dapat berkontribusi dalam memaksimalkan upaya kami untuk memajukan pemberdayaan perempuan dengan langkah yang inklusif dan sejahtera. Hal ini pun akan menjadi kontributor penting bagi penyusunan kebijakan pemberdayaan ekonomi perempuan khususnya perempuan pelaku UMKM di masa mendatang, sebuah kebijakan yang menggunakan data dan bukti sebagai landasan yang kuat” ujar Menteri PPPA dalam sambutannya, Selasa (30/5).

Di satu sisi, laporan Opening Opportunities mengulas kendala yang mengikat bagi kewirausahaan perempuan di Indonesia. Panduan ini juga memberikan rekomendasi untuk meningkatkan lingkungan bisnis bagi UMKM perempuan. Gender Dashboard merupakan platform interaktif yang merujuk laporan Bank Dunia dan publikasi lainnya yang berfokus pada gender di sektor swasta serta bekerja untuk mengumpulkan data baru. Tak hanya itu, Gender Dashboard pun bertindak sebagai platform kolaboratif, terbuka, dan hidup, mengumpulkan hasil dari upaya kolektif, dan penyelenggara virtual suatu aksi. Gender Dashboard akan menjadi alat yang berguna untuk memantau kemajuan indikator kunci terkait partisipasi ekonomi perempuan dan mendukung dialog kebijakan di suatu negara.

Baca Juga :  Pendonor ASI Harus Miliki Medical Record

“Analitik memainkan peran penting dalam mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Analitik dapat mengidentifikasi kendala untuk memastikan kesempatan yang setara dan perlindungan hak-hak perempuan, serta membantu penerapan kebijakan dan intervensi berbasis bukti. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Bank Dunia untuk mempercepat kesetaraan dan pemberdayaan gender melalui promosi lingkungan di mana setiap perempuan dapat berkembang, berkontribusi, dan juga memimpin,” jelas Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengambil langkah-langkah jelas melalui intervensi swasta dan publik untuk mengatasi tantangan yang ada dalam mengarusutamakan gender dan kesenjangan gender. Sektor swasta dan G20 Empower Indonesia telah memainkan peran penting dalam mengidentifikasi isu-isu umum, mengumpulkan data untuk pekerjaan analitis, dan memimpin keterlibatan sektor swasta.

Baca Juga :  Survei LKPI: Prabowo-Airlangga Unggul Atas Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin

“Australia dan Indonesia memiliki komitmen bersama untuk memajukan kesetaraan gender, bekerja sama baik secara global maupun lintas kawasan. Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan dasar untuk mencapai ekonomi yang lebih inklusif, sejahtera dan tangguh. Membina kemitraan publik-swasta yang kuat dan mengatasi tantangan yang dihadapi pengusaha perempuan dapat membuka jalan bagi inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan inklusi yang lebih besar,” tutur Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM.

Ketua Presidensi G20 Empower Indonesia, Yessie D Yosetya mengungkapkan bahwa panduan yang telah disusun bersama Bank Dunia merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya bagi UMKM perempuan, tetapi bagi Indonesia secara keseluruhan. Tujuan dari pedoman ini adalah untuk melacak apakah Indonesia berada di jalur yang benar atau tidak. Diharapkan kedepannya, hasil dari pedoman ini dapat menjadi acuan bagi negara anggota G20 lainnya untuk membuat regulasi dan program percepatan pemberdayaan perempuan.

Penulis/editor : Ivan Iskandaria.