JAKARTA, balipuspanews.com – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menyampaikan harapannya pada generasi muda untuk turut serta berkontribusi dalam upaya penurunan stunting, dan penurunan kematian ibu dan bayi hal ini disampaikan dalam acara Talkshow Series Sehat Sebelum Nikah yang di adakan oleh SKATA dan BKKBN dengan tema Tes Kesehatan Pranikah Demi Generasi Emas, Kamis (7/4/2022)
“Generasi muda menyiapkan dirinya untuk bisa sehat sebelum menikah itu sudah merupakan kontribusi luar biasa karena mereka juga menjadi bagian dari pelaku. Selain bergerak mempengaruhi orang lain dia sendiri adalah penentu ukuran-ukuran parameter kesehatan dan dia juga sebagai pelaku yang akan diukur sukses tidaknya program penurunan stunting serta, penurunan kematian Ibu dan bayi,” ungkap dokter Hasto.
Kepala BKKBN mengatakan idealnya setiap calon pengantin, tiga bulan sebelum menikah wajib memeriksakan kesehatannya seperti tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hb. Pemeriksaan kesehatan ini bisa dilakukan dimana saja. Harapannya, faktor risiko yang dapat melahirkan bayi stunting pada calon pengantin bisa teridentifikasi lebih dini dan dihilangkan sebelum menikah dan hamil.
Hasil pemeriksaan kemudian diinput melalui aplikasi ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil). Aplikasi ini dirancang khususnya menyasar calon pengantin, ibu hamil, dan pasca melahirkan sebagai alat pemantau kesehatan, yang juga memuat edukasi seputar kesiapan nikah dan hamil.
Data menunjukan masih terdapat remaja putri usia 15-19 tahun dengan kondisi berisiko kurang energi kronik sebesar 36,3 persen, wanita usia subur 15-49 tahun dengan risiko kurang energi kronik masih 33,5 persen dan mengalami anemia sebesar 37,1 persen.
“Remaja puteri yang terindikasi anemia memerlukan konsumsi tablet tambah darah selama 90 hari. Begitu juga apabila calon pengantin perempuan mengalami kondisi under-nutrition seperti kurang kalori protein atau kekurangan vitamin yang lain maka dibutuhkan waktu minimal tiga bulan untuk perbaikan keadaan tersebut,” tambah Dokter Hasto.
“Kemudian untuk calon pengantin laki-laki, pada masa sebelum menikah karena produksi sperma untuk persiapan pembuahan dan menghasilkan keturunan yang sehat, membutuhkan pra kondisi dan kebugaran bagi laki-laki minimal 75 hari sebelumnya. Saya harapkan bisa mengurangi konsumsi rokok dan hal yang membahayakan kesehatan,” tambahnya.
Kepala BKKBN menyampaikan melalui program Generasi Berencana (GenRe) merupakan kepanjangan tangan BKKBN untuk bisa menjadi sahabat remaja dan keluarga. Karena remaja menjadi kunci, melalui merekalah pinformasi dan pesan BKKBN bisa disampaikan.
“Melalui teman sebaya informasi dan pesan akan lebih mudah dipercaya oleh remaja, apalagi kalau yang berbicara tidak hanya seorang remaja tapi juga sekaligus public figure,” tutup Dokter Hasto.
Penulis/editor : Ivan Iskandaria.