Kesehatan dan Pemenuhan Nutrisi jadi Prioritas bagi Ibu Hamil dan Menyusui saat Berpuasa

Mediatalk mengusung tema Panduan Puasa Bagi Ibu Hamil, Menyusui, dan Anak-Anak yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
Mediatalk mengusung tema Panduan Puasa Bagi Ibu Hamil, Menyusui, dan Anak-Anak yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

JAKARTA, balipuspanews.com – Saat bulan Ramadhan tiba, sebagian ibu hamil dan ibu menyusui merasa khawatir jika puasa akan berpengaruh pada pemenuhan gizi bagi bayi dalam kandungan dan juga produksi ASI. Sebenarnya puasa bagi keduanya bukanlah masalah, namun ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum mulai berpuasa.

Dalam Mediatalk yang mengusung tema Panduan Puasa Bagi Ibu Hamil, Menyusui, dan Anak-Anak yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Plt. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan, KemenPPPA, Anggin Nuzula Rahma mengatakan ibu hamil dan ibu menyusui membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Meski hami dan menyusui adalah hal yang sangat alami, namun dalam prosesnya, ibu dan bayi butuh belajar. Berbagai tantangan juga harus dihadapi oleh keduanya. Oleh karena itu, dukungan dibutuhkan bukan hanya dari orang terdekat, melainkan juga pemerintah melalui berbagai kebijakan dan peraturan.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Jadi Inspektur Upacara Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2023

Anggin menyampaikan data terkait persentase anak umur 0-23 bulan yang pernah dan masih diberikan ASI pada periode 2020-2022 menunjukkan tren yang meningkat, yaitu sebesar 77,41 persen pada 2022 yang sebelumnya pada angka 77,01 persen pada 2021 dan 75,68 persen pada 2020 (Badan Pusat Statistik, Susenas 2020-2022).

“Balita yang tidak diberikan ASI ekslusif sejak lahir memiliki risiko stunting sebesar 4,8 kali dibandingkan dengan balita yang diberikan ASI ekslusif sejak lahir. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya mempersiapkan seribu hari pertama kehidupan anak dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, dalam kondisi berpuasa ini, ibu hamil dan ibu menyusui harus memperhatikan hal-hal terkait kesehatan dan pemenuhan nutrisi terbaik bagi ibu dan bayi,” ujar Anggin.

Baca Juga :  Stafsus Wapres: Reformasi Birokrasi Kunci Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Anggin mengungkapkan kunci sukses dalam pemenuhan gizi pada seribu hari pertama kelahiran, yakni dengan melakukan serangkaian kegiatan selama fase kehamilan, mulai dari pemeriksaan rutin kehamilan, pemberian tablet penambah darah, pemenuhan gizi seimbang selama masa kehamilan. Sedangkan untuk fase pasca melahirkan, ibu menyusui dapat melakukan inisiasi menyusui dini, pemberian ASI ekslusif, memberikan makanan pendamping ASI yang ideal, melakukan imunisasi lengkap, dan menjaga sanitasi lingkungan.

Penulis/editor : Ivan Iskandaria.