Ketegangan Muncul Antara AS dan China, Pentagon Mendeteksi Balon Mata-mata Kedua

Balon yg diduga Amerika adalah alat mata-mata
Balon yg diduga Amerika adalah alat mata-mata cina

Berita Dunia, Amerika -Hubungan Diplomatik antara Amerika Serikat dan China semakin meningkat pasca penemuan dan penembakan balon yg diduga mata-mata yang melintasi wilayah daratan Amerika.

Beberapa bulan yang lalu, AS memperingatkan kemungkinan dampak jika China terus melakukan latihan militer di dekat Taiwan.

Sekarang, pemerintah Joe Biden melaporkan pada hari Jumat bahwa sebuah balon China terbang di atas kota Billings, di negara bagian Montana, selama dua hari.

Pernyataan Cina:
Terlepas dari desakan Washington untuk mengaitkan tindakan ini dengan China, pemerintah Xi Jinping menolak keterlibatan pada tingkat pertama.

“Ini adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama tujuan meteorologi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China menurut CNN.

“Dipengaruhi oleh Westerlies dan dengan kemampuan self-steering yang terbatas, pesawat menyimpang jauh dari jalur yang direncanakan. Pihak China menyesali masuknya pesawat yang tidak disengaja ke wilayah udara AS karena force majeure.”

Entah kebetulan atau tidak, pesawat itu terbang di atas medan di mana Amerika Serikat memiliki sebagian besar rudal nuklir strategisnya.

Balon kedua
Sementara itu, Departemen Pertahanan AS mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka mendeteksi balon mata-mata China kedua yang terbang di atas Amerika Latin.

“Kami melihat laporan tentang balon yang transit di Amerika Latin. Kami sekarang menilai itu adalah balon pengawasan China lainnya,” kata sekretaris pers Pentagon Brigjen Patrick Ryder dalam sebuah pernyataan kepada CNN

Meskipun perangkat tersebut tidak menuju ke tanah AS, Ryder tidak menjelaskan secara spesifik medan apa yang dilintasi pesawat tersebut. Mark Milley, seorang perwira Angkatan Bersenjata AS dan penasihat senior Biden dalam urusan militer, menyarankan agar balon mata-mata tidak boleh ditembak jatuh karena tidak menimbulkan ancaman.

Redaksi | Pasang Iklan | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik | Privacy Policy | Copyright | About Us
Member of
Exit mobile version