Kamis, April 18, 2024
BerandaBulelengKMHDI Sayangkan Batalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

KMHDI Sayangkan Batalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

BULELENG, balipuspanews.com– Adanya penolakan Gubernur Bali, I Wayan Koster terhadap Israel untuk berlaga di Bali dalam ajang piala dunia U-20 berdampak kepada keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah.

Hal ini tentunya sangat disayangkan oleh berbagai pihak. Salah satunya PD KMHDI Bali yang menyebut tindakan Gubernur Koster sama saja menghancurkan harapan anak muda Indonesia yang ingin berlaga di Piala Dunia. Bahkan sekaligus mengubur mimpi pemain muda Indonesia untuk tampil di Piala Dunia U-20 untuk pertama kalinya.

Ketua PD KMHDI Bali, Putu Esa Purwita mengatakan kenyataan dibatalkannya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023, membuat seluruh elemen masyarakat menjadi kecewa.

Kondisi itu menunjukan carut marutnya dunia politik Indonesia yang dicampur adukan dengan sepak bola yang merupakan elemen pemersatu bangsa.

“Indonesia semestinya harus menerima seluruh konsekuensi ketika terpilih menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023, termasuk menerima seluruh tim yang sudah lolos tahapan kualifikasi Piala Dunia U-20 tahun 2023 tanpa terkecuali,” jelas Esa saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

BACA :  Kandang Terbakar, Sapi dan Ayam Ikut Terpanggang

KMHDI Bali pun mendesak agar Gubernur Bali, I Wayan Koster segera memberikan pernyataan terkait batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sementara itu Ketua Biro Kajian dan Isu PD KMHDI Bali I Putu Dika Adi Suantara menyebut Gubernur tidak memiliki kapasitas untuk membuat penolakan. Sehingga adanya penolakan seolah-olah melangkahi Presiden sebagai pimpinan tertinggi di republik ini.

“Hubungan politik suatu negara merupakan urusan presiden dengan kepala negara lain dalam bingkai Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB),” sebut dia.

Di lain sisi menurut Dika urusan Piala Dunia merupakan Urusan FIFA sebagai Federasi tertinggi sepak bola dunia dengan pimpinan tertinggi Federasi sepak bola suatu negara dan bukanlah urusan Gubernur. Dirinya pun mengungkapkan bahwa masih ada cara lain yang bisa dilakukan untuk memberikan penolakan pada kebijakan negara Israel seperti yang dilakukan banyak negara di Eropa.

Salah satunya dengan membentangkan bendera Palestina di stadion ketika Israel bertanding dan menolak bertukar jersey sesuai pertandingan melawan Israel.

“Kita harap nantinya ini bisa menjadi sebuah pengalaman dan semoga sepak bola Indonesia bisa berbenah menuju lebih baik kedepannya,” pungkasnya.

BACA :  TP PKK dan WHDI Denpasar Gelar Pelatihan Tata Rias dan Sanggul Bali

Penulis: Nyoman Darma
Editor: Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular