BULELENG, balipuspanews.com – Kompetisi bergengsi Liga PSSI Buleleng 2025 akan dimulai besok hingga hingga puncaknya pada Rabu, 24 Desember 2025. Dalam ajang tersebut PSSI melibatkan 33 klub sepak bola di Kabupaten Buleleng dengan tambahan penerapan regulasi pemain U-23.
Puluhan klub peserta terbagi dalam tiga kasta liga: Liga 1 (7 klub), Liga 2 (8 klub), dan Liga 3 (18 klub) Buleleng. Adapun total ada 90 pertandingan akan digelar di satu lokasi, yakni Stadion Mayor Metra Singaraja.
Tujuh klub Liga 1 meliputi: Putra Selayar Kampung Baru, Forkal Kalibukbuk, Amartha FC Patas, Taruna 99 Celukanbawang, Satria Muda Pengulon, Putra Devata Pakisan, dan Putra Kubutambahan.
Delapan klub Liga 2 adalah: PERS Sangsit, Putra Fajar Patas, Singa Anturan, Tunas Harapan Pengastulan, Gapura Mas Sanggalangit, Persada United Sukasada, Teja Harum Tejakula, dan Fortuna FC Sulanyah.
Sementara itu, Liga 3 akan diramaikan oleh 18 klub, di antaranya: Putra Mas FC Pemuteran, Satria Tuna Jaya Sudaji, Tintin Tinga-Tinga, Putra Harapan Kaliasem, Padma Tukadmungga, Kusuma Bangsa Kampung Kajanan, PORS Seririt, Putra Penarukan, Persega Gerokgak, Intan Jaya Celukanbawang, Tunas Muda Celukanbawang, Dream Team FC Seririt, Temukus FC, Tuan Muda FC Banyupoh, Sukla Bali FC Sumberklampok, Sekeling FC Penyabangan, dan Dorayaki FC Beratan.
Kompetisi tahun ini menerapkan regulasi baru, yaitu pemain U-23 dengan maksimal 5 orang pemain senior untuk setiap klub. Selain itu, durasi kompetisi yang lebih panjang menjadi fokus utama PSSI Buleleng untuk menjamin kualitas dan keselamatan pemain.
Ketua Askab PSSI Buleleng, Gede Suyasa, menyampaikan optimisme dan kesiapan panitia.
“Panitia sudah sangat siap melaksanakan pembukaan pada 25 Oktober dan akan berakhir pada 24 Desember. Ini memang akan sangat panjang, tapi di satu sisi membantu klub melakukan recovery setelah pertandingan,” ujar Gede Suyasa.
Ia menambahkan, durasi dua bulan memungkinkan klub untuk bermain dengan jeda 2-3 hari sekali, berbeda dengan format sebelumnya yang padat.
“Terutama ketika ada pemain cidera. Dengan dua bulan, dia bisa bermain 2-3 hari sekali,” jelasnya.
Terkait format pertandingan, Liga 1 dan Liga 2 akan menggunakan sistem setengah kompetisi, sementara Liga 3 akan menggunakan skema home turnamen.
Adapun penerapan batasan pemain senior dilakukan untuk menyesuaikan kondisi eksisting klub Buleleng yang belum memiliki pembinaan intensif dan materi pemain yang merata di usia tertentu.
“Pemain gabungan antara senior dan junior. Makanya panitia mempertimbangkan kondisi eksisting klub. Ketentuannya maksimal 5 pemain senior,” ujar Suyasa.
Lebih lanjut Suyasa berharap, dalam jangka panjang akan lahir pemain-pemain bertalenta dari Bali Utara sehingga bisa memperkuat tim-tim profesional di Indonesia.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan



