Kamis, April 18, 2024
BerandaJembranaKorban Banjir Bandang Dapat Bedah Rumah

Korban Banjir Bandang Dapat Bedah Rumah


NEGARA, balipuspanews.com- Setelah cukup lama hidup menumpang, akhirnya warga yang rumahnya hanyut saat banjir bandang beberapa bulan lalu mulai dibangun. Rumah warga yang hanyut saat banjir bandang di Sungai Biluk Poh, Mendoyo itu dibangun dengan program bedah rumah dari pemkab Jembrana.

Ada 7 rumah yang dibangun Pemkab diantaranya rumah milik rumah I Gusti Putu Slamet Arnawa (47) serta Nyoman Neri (80) asal Banjar Anyar Kelod desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo. Neri yang rumahnya hanyut dan saat ini menumpang di rumah keponakannya di Banjar Anyar, Desa Penyaringan.

Lantaran rumah beserta tanahnya hanyut dan kini menjadi muara sungai, maka atas usulan pihak desa kini rumah Nerti mulai dibangun diatas tanah milik keponakanya.

Neri yang cacat fisik karena tertimpa pohon pisang puluhan tahun lalu dan susah berjalan tidak lama lagi akan bisa menempati rumah barunya itu.

“Saya bersyukur dibantu bedah rumah,” ujar Neri, Selasa (9/7).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin mengatakan untuk tahap pertama diprioritaskan bagi 7 KK miskin di Kecamatan Mendoyo yakni warga kelurahan Tegalcangkring dan desa Penyaringan.

BACA :  Enam Ranperda Disetujui Jadi Perda

Menurutnya KK miskin yang ada di Kecamatan Mendoyo ini diperioritaskan karena mereka adalah korban banjir bandang beberapa waktu lalu.

Bupati Jembrana I Putu Artha sebelumnya mengatakan program bedah rumah ini merupakan upaya pengentasan kemiskinan yang terus dilakukan Pemkab Jembrana.
Bentuk prioritas, anggaran untuk program ini tiap tahun terus ditingkatkan.

Untuk tahun 2019, Pemkab Jembrana menargetkan program bedah rumah sebanyak 91 unit. Per unit dianggarkan Rp 30 juta. Jumlah itu naik dari sebelumnya Rp. 25 juta per unit.

Harapannya masyarakat kurang mampu (kk miskin) di Kabupaten Jembrana bisa terus berkurang melalui pemenuhan kebutuhan dasar yakni rumah layak huni.

”Pengerjaanya lebih baik dengan gotong royong sehingga bisa lebih hemat biaya,” ujarnya. (nm/bpn/tim).

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular