BULELENG, balipuspanews.com – Bencana tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur sehari sebelumnya terjadi di Wilayah Timur Kabupaten Buleleng tepatnya di Tejakula, pada (05/11/2021) sekitar pukul 01.00 WITA dini hari.
Hal itupun menimpa sebuah rumah milik Jro Mangku Suci yang sebelumnya sempat terkena bencana gempa Karangasem.
Jro Mangku Suci memaparkan kronologi bencana yang menimpanya. Peristiwa itu terjadi dini hari tanggal 5 November sekitar pukul 01.00 WITA saat ia dan keluarganya sedang istirahat. Lalu kemudian mendengar suara bangunan runtuh.
Benar saja, dirinya mendapati bahwa bagian dapur yang menempel jadi satu dengan kamar mandi sudah rubuh ke bagian bawah tertimbun oleh tanah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini hanya saja Jro Mangku Suci menderita kerugian materiil.
“Untung saja semua keluarga selamat tapi kami masih was-was kalau nantinya datang hujan seperti sebelumnya,” ujarnya.
Menyikapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa langsung bergerak menyerahkan bantuan persediaan cadangan (buffer stock) kepada korban yang beberapa bagian rumahnya tertimbun tanah akibat longsor di Tejakula.
Bantuan itupun telah diserahkan langsung kepada korban sekaligus pemilik rumah Jro Mangku Suci di kediamannya, Sabtu (6/11/2021).
“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban yang dipikul oleh korban,” jelasnya saat dikonfirmasi, Minggu (7/11/2021).
Bahkan usai melihat kondisi rumah korban Suyasa Suyasa menjelaskan bahwa hasil dari pengamatannya bahwa rumah yang terkena longsor sebelumnya memang sudah retak akibat gempa, apalagi itu bisa dilihat dari ruas-ruas temboknya. Sehingga ketika hujan deras seperti tanggal 5 itu diperkirakan itu yang menggerus.
“Memang prosesnya dari gempa sebelumnya juga ada beberapa ruas tembok yang sudah mulai retak. Kebetulan hujan deras beberapa hari kemarin lalu mengakibatkan tembok rumahnya jebol termasuk bak airnya juga jebol jatuh ke sungai,” jelasnya.
Terkait dengan perbaikan rumah korban, memerlukan proposal dari desa yang nantinya akan diajukan ke provinsi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Ini dilakukan mengingat bahwa peristiwa ini tidak termasuk sebagai bencana daerah. Masuk ke bantuan sosial tidak terencana yang sifatnya sangat lokalistik.
“Jadi tidak secara sistemik sehingga tidak masuk ke dalam kategori bencana daerah. Saya harapkan proposal dari desa terkait ini dapat dikirim secepatnya agar nilai dari kebutuhan yang diperlukan menjadi jelas,” imbuhnya.
Suyasa juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap cuaca yang belakangan ini sangat ekstrem. Memberikan sikap yang mitigasi atas potensi-potensi bencana yang bisa terjadi di sekitar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ada cuaca ekstrem dalam seminggu ini. Sehingga seluruh masyarakat memang harus berhati-hati mencermati potensi-potensi bencana yang ada di sekitarnya.
“Dan pada akhirnya bisa memberikan sikap mitigasi yang lebih. Melakukan upaya pencegahan dini terhadap adanya bencana terutama menghadapi dampaknya,” tutupnya.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan