
BULELENG, balipuspanews.com – Proses pendampingan Industri Kecil Menengah (IKM) terus digencarkan Dinas Pedagangan Perindustrian dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UKM) Kabupaten Buleleng guna mendapatkan produk dengan kualitas siap ekspor.
Hal itu dibuktikan dengan dilakukannya pelatihan kepada 21 pelaku IKM yang ada pada tujuh desa sentra IKM dengan berbagai produk aluminium, anyaman bambu, kayu, tenun ikat, upih, perak, dan Fashion yang ada di Kabupaten Buleleng.
Kepala Dinas Dagperinkop UKM Dewa Made Sudiarta menyampaikan komitmen dan pelaku IKM sangat diperlukan agar pendampingan ini berjalan dengan optimal. Berbagai jenis sentra UMKM ini yang sudah didampingi secara teknis oleh tim pendamping. Maka nantinya diharapkan melalui pendampingan yang dilaksanakan selama tiga bulan para pelaku IKM beberapa sudah menghasilkan produk-produk inovasi termasuk mungkin penguatan aspek manajerial prosesnya dan nanti sudah dibuka untuk akses pemasaran.
“Jadi sudah kita lakukan evaluasi dari pendampingan tujuh sentra UMKM di Buleleng dan berbagai jenis sentra UMKM ini yang sudah kita dampingi secara teknis oleh tim pendamping,” jelasnya.
Lanjut Dewa Sudiarta, dengan begitu nantinya para pelaku bisa memanfaatkan produk-produk agar bisa dilakukan ekspor tanpa menyampingkan pemasaran lokal. Sehingga Ia menekankan agar produk-produk yang bisa diekspor bisa terus digalakkan dengan dibantu oleh beberapa pihak lainnya.
“Kami harapannya kedepan mereka selalu menguatkan lagi produknya, inovasi produknya, melihat akses pasarnya lebih luas, dan yang lebih penting adalah bagaimana mengorganize kelompok-kelompok pengerajinnya agar semakin banyak permintaan terhadap produk,” imbuhnya.
Sementara itu salah seorang Pendamping IKM, Sonny Sepoetro mengatakan bahwa pelaksanaan pendampingan yang dilakukan selama tiga bulan dinilai telah memberikan hal positif kepada para pelaku IKM. Terbukti pada saat pendampingan dirinya mengakui telah menemukan banyak potensi yang sudah layak ekspor, hanya saja yang dibutuhkan saat ini tidak lain pendampingan serta bimbingan yang dilakukan secara terus menerus.
“Saya yakin kedepannya akan memiliki kekuatan dari kerajinan siap ekspor, tapi yang kita butuhkan hanya pembinaan dan pembimbingan yang berkesinambungan,” tutupnya.
Penulis : Nyoman DarmaÂ
Editor : Oka Suryawan