Bahkan lantaran tak tertampung di areal parkir, tak sedikit kendaraan yang harus parkir tidak pada tempatnya. Sayangnya, kondisi ini belum mendapatkan respon berarti dari pemerintah pusat.
“Sudah sering masyarakat mengeluh soal parkir di RSUP Sanglah ini. Dalam reses pekan kemarin, masyarakat juga menyampaikan keluhan yang sama,” kata Suwandi, di Denpasar, Minggu (26/3).
Politisi senior Partai Golkar itu pun meminta Direktur RSUP Sanglah yang baru, untuk memperjuangkan perluasan areal parkir ini ke pemerintah pusat. Apalagi, Direktur RSUP Sanglah yang lama, pernah berjanji untuk membuat dua areal parkir baru yang lebih luas di lahan milik rumah sakit tersebut.
Hanya saja, janji tersebut tak kunjung terealisasi. “Di sana ada rumah dinas untuk pegawai RSUP Sanglah. Pegawai yang tinggal di sana sudah pensiun, dan sudah tidak lagi menempatinya. Tetapi malah kunci rumahnya masih dibawa. Lahan itu sesungguhnya bisa disulap untuk areal parkir,” beber Suwandi.
Jika itu tidak memungkinkan, imbuhnya, maka managemen RSUP Sanglah bisa mencari terobosan lain. Misalnya dengan membangun rumah sakit bertingkat, di mana basementnya bisa dimanfaatkan untuk areal parkir. Atau bisa juga dibuatkan tempat parkir bertingkat.
“Intinya, pihak rumah sakit harus kreatif. Harus ada terobosan. Jika memungkinkan, naikkan bangunannya, dan sediakan areal parkir di bawahnya. Mungkin juga buat khusus untuk tempat parkir bertingkat,” ujar Suwandi, yang juga anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali.
Ia berpandangan, hal ini harus segera dilakukan oleh managemen RSUP Sanglah mengingat areal parkir rumah sakit itu sudah semakin krodit. “Parkir di sana sudah sangat tidak layak. Sudah sangat krodit. Bayangkan saja kendaraan sudah sampai meluber ke luar areal rumah sakit. Ini harus segera dicarikan jalan ke luar,” ucapnya.
Ditambahkan bahwa selain milik keluarga pasien yang dirawat, kendaraan di areal parkir RSUP Sanglah juga milik para pegawai dan dokter rumah sakit yang jumlahnya tak sedikit. “Itu rumah sakit pusat. Jelas pegawai dan dokternya banyak. Pasiennya juga banyak. Jadi wajar saja kalau kendaraannya juga banyak. Sudah waktunya memikirkan areal parkir yang ideal untuk rumah sakit itu,” pungkas Suwandi. (M Susanto)