JAKARTA, balipuspanews.com – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menilai Hari Saraswati merupakan bentuk penghormatan tinggi umat Hindu pada ilmu pengetahuan. Ucapan selamat disampaikan Menag Yaqut kepada seliruh unat Hindu di seluruh Indonesia yang merayakan Hari Saraswati.
“Esok hari setelah Saraswati melalui upacara Bayuh Pinatih, umat Hindu tidak ingin berhenti mengaliri ilmu pengetahuan namun sebaliknya mata air pengetahuan terus dimohonkan menjadi sumber kehidupan abadi untuk membasuh awidya atau kebodohan menuju widya atau kesadaran sejati,” ucap Menag Yaqut dalam sambutan pada Perayaan Hari Sarswati yang diselenggarakan Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu Kemenag yang disleenggatakan secara virtual, pada Sabtu (27/8/2021) malam.
Menag Yaqut mengatakan Hari Saraswati juga menjadi bukti bahwa umat Hindu sangat memuliakan ilmu pengetahuan. Karena diyakini bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya ada secara rohaniah, tetapi ilmu pengetahuan diturunkan oleh Tuhan juga telah mencahayai kehidupan dari gelap menuju terang dan dari kebodohan menuju kesadaran.
Lebih jauh ia menjelaskan umat Hindu juga meyakini bahwa siapapun yang berilmu dan memiliki ilmu pengetahuan maka akan mampu keluar dari kesulitan.
“Mari kita jadikan hari suci keagamaan untuk memoderasi kita agar bisa hidup berdampingan dan rukun dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ajak Menag Yaqut.
“Selamat merayakan Hari Sici Saraswati kiranya Tuhan yang maha esa melimpahkan yang terbaik untuk kita semua. Terima kasih. Om Shanti… Shanti.. Shanti Om,” tutup Menag Yaqut.
Sementara itu, Dirjen Bimas Hindu Kemenag Tri Handomo Seto mengatakan pendidikan merupakan pilar kebangsaan yang penting untuk menumbuhkembangkan cinta tanah air dan bela negara. Juga semangat membangun karakter serta menuju jati diri bangsa, juga memperkuat identitas nasional dan identits kebangsaan.
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, menurut Seto, masyarakat juga sangat merasakan perlunya ilmu pengetahuan dan teknologi akibat tingginya daya nalar ilmu dalam kehidupan umat manusia.
“Ilmu pengetahuan diperlukan secara langsung untuk menghasilkan teknologi yang mampu melawan virus misalnya menciparkan vaksin, pengobatan dan lainnya,” ucap Seto.
Penulis : Hardianto
Editor : Oka Suryawan