Jumat, April 19, 2024
BerandaNewsPeristiwaMenko PMK Hadiri Peringatan Hari Buruh Internasional Sekaligus Halal Bihalal yang Digelar...

Menko PMK Hadiri Peringatan Hari Buruh Internasional Sekaligus Halal Bihalal yang Digelar Kemenaker

JAKARTA, balipuspanews.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut para buruh dan pekerja di Indonesia sebagai generasi “sandwich”. Hal itu disampaikannya dalam Peringatan Hari Buruh Internasional Tahun 2023 sekaligus Halal Bihalal, yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan, di Panasonic Manufacturing Indonesia, Pekayon, pada Senin (1/5/2023).

Menko Muhadjir menyebut, para pekerja dan buruh yang termasuk penduduk usia produktif seperti sandwich, dimana dia mengistilahkan para angkatan kerja dan buruh sebagai daging isi di tengah, kemudian dihimpit oleh dua roti di atas dan di bawahnya. “Artinya ketika dia bekerja harus menghidupi generasi di atasnya mulai dari kakek, nenek; ayah ibu; ke bawah dia bertanggung jawab pada anak, istri atau suami. Sehingga dia seperti sandwich, daging di tengah, dihimpit oleh dua roti di atas dan di bawah,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Muhadjir Effendy mewanti-wanti bila generasi sandwich terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau menjadi pengangguran, maka akan menambah kemiskinan baru di Indonesia. Bila sampai terjadi PHK dan menganggur, maka yang menanggung bukan hanya yang terkena PHK, tetapi kakek nenek ayah ibu, anak istri suami jadi miskin. “Saya sempat sisir ke beberapa pabrik yang terancam mengalami PHK seperti pabrik tekstil sepatu garmen untuk merayu para owner pemilik agar jangan di PHK dulu. Sampai saya juga beritahu ke Bu Menaker supaya ada kompromi yang berkaitan dengan salary khusus,” tuturnya.

BACA :  Menko PMK Tinjau Longsor Tol Bocimi, Pastikan Penanganan Berjalan Baik

“Karena apa? begitu dia kena PHK maka kemiskinan akan terjun bebas, dan juga kemiskinan ekstrem kita masih tinggi sekitar 6 juta,” tambahnya.

Muhadjir menyatakan, generasi sandwich harus diwaspadai jangan sampai menganggu proses upaya kita membangun pertumbuhan Indonesia. Dia menerangkan, pemerintah juga telah memiliki 5 skema jaminan sosial untuk angkatan kerja dan buruh, yakni :  jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun, jaminan hari pensiun, dan jaminan kehilangan pekerjaan.

“Mestinya dengan 5 jaminan ini buruh pekerja bisa hidup lebih baik lebih nyaman tidak perlu khawatir masa depannya. Hanya kita memang berupaya keras supaya keanggotaan tenaga kerja kita yang sejauh ini masih di sektor formal, bisa kita perluas ke sektor informal,” ucapnya.

Lebih lanjut, Menko PMK menerangkan bahwa upaya pemerintah dalam mengantisipasi generasi sandwich adalah dengan mengupayakan revitalisasi vokasi, di mana upaya tersebut untuk memastikan berbagai macam pendidikan dan pelatihan vokasi bisa compatible di dunia usaha.

Dia menerangkan, bahwa angkatan kerja Indonesia semakin hari semakin besar, yang merupakan bagian dari bonus demografi yang rengah dialami Indonesia Bahkan, kata Muhadjir, pemerintah harus mengupayakan lapangan pekerjaan 3,6 juta per tahunnya.

BACA :  Diduga Alami Slip Ban, Pengendara Motor Meninggal Usai Hantam Mobil Box

Karenanya, revitalisasi vokasi sebagai bagian dari upaya memanfaatkan bonus demografi diharapkan bisa berhasil dan menjadikan angkatan kerja yang produktif sejahtera, dan membawa Indonesia menjadi negara maju. “Saya mohon betul kerja samanya para pelaku industri, pelaku usaha, pemerintah, organisasi penyedia lapangan kerja bisa bekerja sama dengan baik bahwa bonus demografi kita bisa kita panen, bukan menjadi musibah demografi,” tutupnya.

Penulis/editor : Ivan Iskandaria.

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular