LenteraJiwa, balipuspanews. com – Pernahkah anda suatu ketika sedang berkendara tetapi pikiran anda sedang memikirkan hal lain? Alih-alih fokus dengan kondisi lingkungan di jalanan saat itu, pikiran anda justru sibuk mengurai benang kusut hendak makan apa malam ini, atau apakah pasangan akan marah karena anda lupa membalas pesannya, atau bahkan memikirkan hendak memakai pakaian apa nanti saat pasangan datang menjemput, dan berbagai persoalan lain yang terasa melompat-lompat di pikiran anda silih berganti. Sesungguhnya hal ini berbahaya karena dalam situasi yang membutuhkan fokus tinggi, pikiran justru sedang kurang selaras dengan tubuh.
Dalam kondisi ideal, pikiran, tubuh, dan perilaku merupakan suatu kesatuan yang selaras. Ketika seseorang merasa sedih, tubuh ikut menjadi lemas, dan seseorang cenderung berperilaku malas-malasan. Disadari ataupun tidak, pikiran seringkali menjadi sumber kesenangan maupun kekacauan. Pikiran juga lah yang paling sulit untuk dikendalikan jalannya. Lalu apa hal yang dapat membantu diri lebih fokus ketika beraktivitas?
Terdapat teknik bernama mindfulness dalam dunia praktik psikologi. Mindfulness menekankan bahwa individu memiliki kendali penuh atas pikiran, perasaan, dan perilakunya sendiri. Oleh sebab itu, mindfulness mendorong seseorang menempatkan dirinya here and now ketika sedang melakukan sesuatu. Artinya, individu mengupayakan untuk memusatkan perhatiannya pada kondisi dan aktivitas yang sedang terjadi di hadapannya saat itu.
Contohnya ketika seseorang sedang berkendara, maka hendaknya ia mampu mengendalikan pikirannya untuk tetap fokus pada kondisi lalu lintas, menjaga emosinya tetap stabil menghadapi ketidakpastian kondisi jalanan, dan menahan diri untuk tetap berperilaku yang mengutamakan keselamatan bersama.
Penggunaan prinsip mindfulness ini sesungguhnya telah kita terapkan di kehidupan sehari-hari secara sengaja maupun tidak.
Dasar pemahaman dari prinsip mindfulness adalah seseorang hanya bisa berada pada satu kutub di satu waktu yang sama. Artinya, seseorang tidak mungkin merasa bahagia sekaligus sedih di waktu yang bersamaan atau seseorang tidak bisa berprasangka buruk sekaligus merasa optimis dan yakin pada orang lain secara bersamaan.
Bagi prinsip mindfulness, seseorang hanya bisa memilih untuk merasakan dan mengalami salah satu dari dua pilihan, yaitu positif atau negatif. Tentu semuanya bergantung pada anda sendiri, apakah hendak menghadirkan nuansa positif ataukah hendak menyebarkan kemuraman.
Ada dua cara termudah yang dapat dicoba secara mandiri untuk mengupayakan diri menjadi mindfull di setiap kesempatan, yaitu latihan pernapasan dan melakukan self-talk positif.
Cara pertama yaitu menarik napas dalam-dalam dapat membantu seseorang merasa tenang.
Dalam kondisi yang tenang, seseorang dapat kembali mengupayakan perhatiannya fokus pada hal yang penting untuk diselesaikan. Ingat bahwa mindfulness menekankan pada pemusatan fokus pada situasi kondisi saat ini dan fokus pada hal yang terjadi di hadapan kita saat itu.
Pinggirkan kendaraan anda sekejap untuk mengambil napas dalam beberapa kali agar kembali fokus pada kondisi yang sedang anda jalani saat itu. Anda dapat menarik napas dalam-dalam dan menahannya selama 20 detik, kemudian hembuskan perlahan. Lakukan paling tidak sebanyak 3 kali. Kegiatan ini akan meningkatkan denyut jantung yang akan memompa darah lebih banyak ke otak.
Untuk mendorong kondisi mindful yang prima, anda dapat menggunakan cara kedua yaitu mencoba untuk bicara pada diri sendiri. Gunakan kalimat-kalimat positif yang menguatkan, mengapresiasi, dan menghargai diri anda.
Pada saat anda menanam keyakinan positif pada diri, maka diharapkan pikiran anda tidak memiliki kesempatan untuk menyisipkan keyakinan negatif yang justru bisa merusak. Ingat bahwa anda sendirilah yang paling mengenali diri anda sendiri, anda adalah orang pertama yang harus menghargai diri anda sendiri sebelum orang lain dapat melakukannya.
Sembari anda menarik napas dalam-dalam, katakan pada diri untuk berjuang fokus di jalan saat sedang berkendara karena orang-orang terkasih menanti kedatangan anda, katakan bahwa anda bisa dan anda kuat!
Mindful pada setiap situasi merupakan sebuah keniscayaan. Selain menghindari kecelakaan, mindfulness dapat membantu anda menikmati setiap momen berharga dalam keseharian.
Saat anda mindful, anda benar-benar menghadirkan diri secara seluruhnya dengan menempatkan pikiran, perasaan, dan perilaku sesuai dengan situasi saat itu. Anda akan lebih mudah untuk menyimpan ingatan tentang sebuah pengalaman berharga ketika anda betul-betul mindful saat peristiwa tersebut terjadi. Bukan hanya untuk anda, namun kehadiran anda secara penuh pasti akan memberi kesan istimewa bagi orang lain yang juga terlibat dalam sebuah kegiatan bersama anda.
Penulis : Anak Agung Ketut Sri Wiraswati, M.Psi, Psikolog Klinis