BULELENG, balipuspanews.com – Menyambut HUT RI ke-75 bagi masyarakat memiliki caranya masing masing, termasuk salah satunya pemuda kelahiran Bangli bernama Putu Gede Yudhy Pratama.
Meski usaha tatto miliknya sudah tutup sejak pandemi Covid-19, dirinya masih aktif untuk berbagi dengan menyisihkan sedikit rejekinya yang kemudian dijadikan paket sembako dan beberapa perlengkapan balita.
Putu Gede Yudhy Pratama yang juga Ketua DPC Persadha Badung ini mengungkapkan bahwa saat ini dirinya kembali membagikan beberapa paket di wilayah Kabupaten Buleleng.
Setelah dua bulan sebelumnya sudah melaksanakan pembagian di tiga Kabupaten lain yakni Bangli, Karangasem, Gianyar dengan jumlah bantuan beras 1,5 ton yang berhasil dibagikan
Baginya momentum kemerdekaan kali ini adalah waktunya saling bergotong royong membantu masyarakat yang memang benar benar membutuhkan akibat dampak covid-19 yang masih menghantui sampai saat ini.
“Saat ini jadi Kabupaten ke 4 dengan total 250 paket sembako dan perlengkapan balita, semua itu ada yang dibantu keluarga dan ada yang dari hasil usaha kemarin yang diambil,” ujarnya
Tak hanya itu pemuda yang cukup aktif dibeberapa organisasi ini tidak bekerja sendirian dalam pembagian paket sembako, dirinya juga meminta bantuan ke beberapa teman satu organisasinya agar pembagian tepat sasaran dan bisa berguna bagi mereka yang memang sangat terdampak covid-19.
“Ada beberapa alumni, dan teman satu organisasi yang juga membantu mendata dan membagikan di beberapa wilayah,” terangnya.
Sementara itu, pembagian yang dilakukannya kali ini memilih di Kabupaten Buleleng, tepat dengan momen menyambut kemerdekaan yang ke-75.
Sehingga dirinya berharap lewat kegiatannya tersebut bisa menggugah semangat para pemuda agar benar benar bagaimana perjuangan para pendahulu yang bahu membahu memperjuangkan kemerdekaan.
“Momentum ini saya pilih dengan harapan bisa menggugah semangat pemuda di HUT RI Ke-75, sehingga perjuangan para pahlawan bisa benar benar dimaknai meskipun dengan cara sederhana,” tutupnya.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan
