Pakai Adat Bali dan Haturkan Canang, Hiasi Perayaan Waisak di Desa Alasangker

Umat Budha saat mengadakan persembahyangan Waisak di Vihara Giri Manggala, Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng
Umat Budha saat mengadakan persembahyangan Waisak di Vihara Giri Manggala, Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng

BULELENG, balipuspanews.com – Keren, mungkin kalimat itu cocok disematkan untuk umat Budha di Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dalam merayakan hari raya Waisak 2566 BE yang jatuh pada Senin (16/5/2022) bertempat di Vihara Giri Manggala.

Sebab sejak baru memasuki areal Vihara hampir setiap patung Budha yang ada dilokasi persembayangan dihaturi berupa canang sari dan pajegan. Ditambah seluruh umat yang datang ke Vihara rata-rata menggunakan pakaian adat Bali.

Ketua Dayaka Sabha Vihara Giri Manggala, Gede Riyasa saat ditemui disela-sela jeda persembahyangan, menyampaikan bahwa sebagai wujud toleransi sekaligus warga asli Bali memang dalam setiap perayaan Waisak umat datang menggunakan pakaian Adat Bali dan membawa canang untuk dipersembahkan disetiap arca patung Budha.

Bahkan budaya itu diakuinya hampir sama dengan umat Hindu di Bali maka dari itu tak jarang apabila ada perayaan seperti hari-hari besar umat Hindu disekitar Vihara ikut bersembahyang.

Begitupun sebaliknya jika ada piodalan di beberapa pura umat Budha yang kini jumlahnya ada 106 KK di Desa Alasangker ikut pula bersembahyang pada puncak piodalan di Pura.

“Kita kan memang orang Bali pribumi tentu kita ikuti budayanya, adat istiadat Bali. Apalagi disini toleransinya sangat tinggi maka dari itu sebagi wujud toleransi kita menggunakan adat Bali dan sarana persembahan ada berupa canang,” ungkapnya.

Disamping itu bangunan Vihara yang telah berdiri sejak tahun 1991 tersebut kadang dikunjungi oleh umat dari luar desa yang tidak bisa merayakan Waisak ke asalnya masing-masing. Sehingga tak jarang umat dari luar juga ikut bekerja bakti bersih-bersih diareal Vihara.

Tak hanya itu, pihaknya mengaku sangat bersyukur karena telah bisa mengadakan persembahyangan bersama setelah kurang lebih 2 tahun dilakukan pembatasan untuk umat bersembahyang. Apalagi sembahyang bersama merupakan tradisi turun temurun dilaksanakan ditempat tersebut.

“Puji syukur kepada tuhan karena tahun ini bisa melaksanakan kegiatan ini tentunya bahagia sekali,” tutupnya.

Sekedar informasi umat budha di Vihara Giri Manggala telah melaksanakan kegiatan puja bakti penyambutan detik-detik Waisak pada pukul 12.13 WITA. Kemudian sekitar pukul 16.00 WITA akan dilaksanakan upacara penyambutan hari raya Waisak. Ditambah umat akan melaksanakan pradaksina atau mengelilingi vihara sebanyak tiga kali sebagai wujud penghormatan kepada Sang Budha.

Penulis : Nyoman Darma 

Editor : Oka Suryawan