Berita Dunia, Mexico – Jemaat gereja di Meksiko mengaku menyaksikan keajaiban setelah melihat patung Perawan Maria yang tampak benar-benar meneteskan air mata.
Rekaman yang menyertainya menunjukkan patung, bernama Perawan Dolores, terbungkus kaca, dengan tetesan air tampak keluar dari mata patung dan mengalir ke wajahnya.
Kabarnya,Patung Maria menarik banyak orang yang skeptis dan percaya, dan banyak peziarah mengklaim bahwa itu adalah tanda dari Tuhan.
“Jadi, sepasang air mata mulai mengalir,” seorang saksi mata Víctor Ramos mengatakan kepada media CEN tentang dugaan “fenomena” yang terjadi di sebuah gereja di kota El Chanal, yang terletak di negara bagian Colima,Mexico dan di utara ibu kota dengan nama yang sama itu.
“Demikian pula, ketika kita menangis, dan mata kita menjadi merah, hal yang sama terjadi pada gambarnya,” tegas Ramos lebih lanjut tentang dugaan sesi isak tangis ilahi.
Banyak penduduk setempat percaya bahwa Maria yang bermata berkabut menangis atas kekerasan yang melanda Colima, yang ibu kotanya menduduki peringkat kota paling kejam di dunia pada tahun 2022.
Hingga bulan Oktober, Kantor Kejaksaan Colima mencatat adanya 702 kasus pembunuhan yang disengaja di negara bagian tersebut, banyak di antaranya berasal dari fakta bahwa kota tersebut merupakan sarang aktivitas kartel narkoba.
“Kita dapat mengaitkannya dengan … tingkat kekerasan yang dialami di sini, di negara bagian Colima, dan juga di komunitas ini,” klaim Ramos.
Menurut laporan Kongres AS, wilayah ini diperebutkan oleh setidaknya empat kartel besar – Cártel de Jalisco Nueva Generación (CJNG), Sinaloa, Santa Rosa de Lima dan Cárteles Unidos – dan pihak berwenang tidak berdaya untuk menghentikan kekerasan.
Oleh karena itu, warga berdoa kepada Maria yang “menangis” tersebut untuk menghentikan kekerasan.
“Semoga dia memberi kita kedamaian di Colima dan di seluruh dunia, sehingga kita dapat kembali ke Colima sebelumnya,” kata pengunjung Maria Mercedes Hernandez.
Namun, beberapa orang yang skeptis memiliki penjelasan yang lebih ilmiah tentang tangisan tersebut, dengan profesor kimia Italia dan penentang Kain Kafan dari Turin, Luigi Garlaschelli, menghubungkan kemampuan patung tersebut untuk menyerap kelembapan karena sifatnya yang berpori.
“Membutuhkan patung berlubang yang terbuat dari plester atau keramik, yang bagian luarnya harus ditutup dengan lapisan kedap air,” jelasnya. “Dengan mengisi patung dengan air melalui lubang yang tidak terlihat di bagian atas, bahan berpori akan menyerapnya, tetapi lapisan luar akan mencegahnya keluar.”
Namun, jika lapisan pelindung di dekat mata Mary tergores, air yang terserap akan bocor keluar – memberikan ilusi bahwa patung itu sedang menangis, menurut profesor tersebut.
Ini bukan pertama kalinya replika ibu Yesus terlihat meneteskan air mata.
Pada tahun 2019, para jamaah berbondong-bondong ke Gereja Ortodoks Yunani Tritunggal Mahakudus di Chicago untuk menyaksikan lukisan Perawan Maria yang “menangis” yang mereka yakini sedang berduka atas penyitaan lembaga tersebut yang menunggu keputusan.
Sementara itu, keuskupan Katolik di kota Las Cruces, New Mexico, melancarkan penyelidikan terhadap patung “menangis” ibu sang mesias di sebuah gereja Hobbs yang terletak di sana.
Analisis kimiawi terhadap cairan tersebut mengungkapkan bahwa cairan tersebut — agak mencurigakan — adalah minyak zaitun wangi yang digunakan untuk pembaptisan dan tujuan suci lainnya.
