BULELENG, balipuspanews.com – Salah satu produk unggulan yakni Gula Bali Pedawa yang tidak lain hasil produksi masyarakat Desa Pedawa, Kecamatan Banjar mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng agar bisa meningkatkan daya jual dipasaran. Perhatian tersebut terkait penyiapkan merk dagang sekaligus akan dilakukan pengemasan yang baik sehingga mampu benar-benar meningkatkan daya saing.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat menerima audiensi Kelompok Tani Getah Uyung Desa Pedawa di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Selasa (24/11/2020).
Agus Suradnyana menjelaskan selain penyiapan merk dagang dan pengemasan yang baik ini sangat diperlukan guna meningkatkan daya jual gula bali Pedawa. Akan tetali sebelum itu, peningkatan produksi akan terus dilakukan. Salah satu dorongan awal dengan mengajak masyarakat sekitar untuk melakukan pembibitan dan penanaman pohon jaka (aren) melalui Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Selanjutnya, dilakukan penanaman di beberapa tempat di Desa Pedawa sendiri.
“Karena dulu perkebunan jaka (aren) di Desa Pedawa sudah dialih fungsikan menjadi kebun cengkeh, maka dipandang perlu dilaksanakan penanaman kembali,” jelasnya.
Produk Gula Pedawa selain memiliki keunggulan dan kualitas terbaik di Buleleng, gula ini sudab masuk dalam kategori The Spirit Of Sobean Buleleng. Maka dari itu pihaknya telah mengintruksikan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagprinkop UKM) Kabupaten Buleleng untuk mengkoordinir usaha pemasaran.
Tindakan awal yang diperlukan salah satunya dengan merapatkan para pengrajin gula Bali Pedawa terkait dalam penyiapan merk dagang, cara pengemasannya hingga pengelolaan melalui BUMDes Desa Pedawa. Serta pemasarannya sehingga harga jual gula Bali Pedawa bisa lebih ditingkatkan lagi.
“Misalkan sekarang harganya Rp35.000 per kilogram. Kalau dijual di Jakarta dengan kualitas gula Pedawa yang sudah dikemas dengan baik bisa mencapai Rp45.000 per kilogramnya,”terangnya.
Disisi lain, Ketua Komunitas Aren Desa Pedawa dan Kelompok Tani Getah Uyung Ketut Sudi Harta menyampaikan bahwa untuk saat ini keberadaan pohon aren di areal Desa Pedawa hanya tinggal sekitar sepuluh persen. Hal ini disebabkan adanya alih fungsi lahan yang menyebabkan berkurangnya pohon Aren di Desa Pedawa tentunya sangat mempengaruhi produksi gula aren di desa tersebut.
Maka dengan demikian, melalui dukungan dari Pemkab Buleleng bersama masyarakat setempat akan menggarap kembali lahan yang masih tersisa. Mulai dari pembibitan, penanaman hingga produksi gula Bali Pedawa. Sedangkan, untuk pemasaran gula Bali Pedawa sendiri tidak hanya dipasarkan di wilayah Bali semata namun sudah dipasarkan di seluruh Indonesia.
“Kami yakin, kalau ini dikelola dengan baik seperti kita menanam Cengkeh, hasilnya juga tidak akan kalah,”ujarnya.
Tak hanya itu, untuk pohon Aren sendiri dari pembibitan hingga siap diproduksi menjadi gula aren memang memakan waktu yang cukup lama. Melihat kondisi di lapangan bahwa saat ini pohon aren sudah diambang kepunahan. Tentu pihaknya berharap kepada Pemkab Buleleng melalui dinas terkait agar bisa mengatasi terkait hal itu. Sehingga, kedepannya pohon aren yang merupakan bahan dasar gula Bali Pedawa ini bisa teratasi kekurangannya.
“Di hulu, melalui pembibitan mungkin kita disokong. Di hilir kelemahan kita di pengemasan, semoga bisa dibantu baik dari peralatan dan sebagainya,” tutupnya
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan