Jumat, April 19, 2024
BerandaBangliPemuda Dusun Langkan Bangli Bangkitkan Kopi di Daerah Asalnya, Gelar Diskusi dan...

Pemuda Dusun Langkan Bangli Bangkitkan Kopi di Daerah Asalnya, Gelar Diskusi dan Tonton Film Bareng untuk Rayakan Hari Kopi Internasional

BANGLI, balipuspanews.com – Ikut memperingati perayaan Hari Kopi Internasional, sejumlah pemuda di Desa Adat Langkan yang tergabung dalam Sekaa Teruna Giri Seraya itu berupaya memantik kebangkitan kopi di daerah asalnya dengan menggelar sejumlah kegiatan.

Beberapa tahun sebelumnya, Dusun Langkan, Desa Landih, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli merupakan salah satu sentra perkebunan kopi unggulan. Namun sayangnya, keberadaan kopi di Dusun Langkan yang berada di bawah naungan Subak Abian Suka Maju kini mulai meredup. Meredupnya kopi di Dusun Langkan dikarenakan kopi di tingkat petani relatif murah. Petani pun saat ini beralih ke komoditas tanaman jeruk.

Berangkat dari persoalan tersebut, mereka mengajak pemuda setempat untuk menonton film Filosofi Kopi, diskusi mengenai kopi dan coffee cupping. Dalam diskusi mereka menghadirkan musisi, aktivis sekaligus petani kopi, I Gede Robi Suprianto (Robi Navicula) dan Founder Umah Lokal Coffee Roastery, I Putu Agi Pratama. Diskusi dimoderatori oleh Ketua Generasi Baru Indonesia (GenBI) Bali, I Putu Yudhi Artha Wijayakusuma.

Wakil Ketua Panitia perayaan Hari Kopi Internasional, I Putu Gede Wahyu Saputra menyampaikan, kejayaan kopi Langkan beberapa tahun lalu bukanlah tanpa bukti. Kopi Langkan masuk dalam buku Masyarakat Perlindungan Indikasi-Geografis (MPIG) Kopi Arabika Kintamani.

“Subak Abian Suka Maju menjadi satu-satunya subak abian dari Kecamatan Bangli yang tercatat menjadi anggota MPIG Kopi Kintamani. Itu berarti Kopi Arabika Langkan mempunyai cita rasa yang khas,” ujar Wahyu dalam acara tersebut, Jumat (2/10/2020) kemarin.

BACA :  Pemerintah Diminta Tidak Naikan Harga BBM Subsidi Atasi Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia

Disebutkan juga olehnya, dari 2009 sampai 2012, perkebunan kopi di Subak Abian Suka Maju juga telah memperoleh sertifikat organik. Ada juga data baru dari peneliti Magister Agribisnis Universitas Udayana (Unud) yang mencantumkan dalam jurnal bahwa Kopi Arabika Langkan menjadi kopi yang mempunyai kategori cita rasa sangat bagus atau very good.

“Di kota, pasti sudah banyak yang tahu kalau kopi itu menjadi primadona atau gaya hidup anak muda. Ada Starbucks, Kopi Kulo, Janji Jiwa, Es Kopi Ngocok, dan banyak yang lainnya. Harusnya kita yang mempunyai potensi di hulu, kita yang mempunyai kopinya, malah tidak tahu kekayaan di sini di Langkan,” jelas mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unud itu.

Menurutnya, kekayaan yang dimiliki Dusun Langkan sangat baik sekali jika mampu dikelola secara bijak. Namun untuk melakukan pengelolaan tersebut, pemuda di Dusun Langkan harus tahu terlebih dahulu bahwa wilayahnya mempunyai kekayaan berupa potensi kopi arabika.

“Acara ini dilaksanakan supaya kita pemuda di Langkan tahu potensi kopi dan potensi pasar yang dijelaskan dalam film Filosofi Kopi dan narasumber,” ungkapnya.

Di sisi lain, dalam kesempatan itu, Wahyu meminta kepada pemerintah desa yang mengelola anggaran agar jangan sampai potensi kopi Langkan tidak dilirik menjadi sub sektor alternatif perekonomian desa.

Baginya, Pemerintah Desa Landih harus mempunyai grand desain ke mana akan dibawa potensi desa tersebut setidaknya dalam lima tahun ke depan.

BACA :  Dukcapil Buleleng Layani 500-an Masyarakat Saat Libur Lebaran

“Akan diapakan potensi kopi arabika Langkan ini, supaya jelas, supaya terkonsep, supaya ada arah yang sistematis dan terstruktur,” kata Wahyu.

Saat ini masih ada dana desa yang disalurkan oleh pemerintah pusat kepada setiap desa di Indonesia. Namun, tidak ada yang bisa menjamin bahwa dana desa ini akan abadi. Apabila dana desa tersebut sudah tidak ada, karena dianggap tidak efektif oleh pemerintah atau dengan alasan lainnya, jangan sampai desa menjadi kehilangan arah, Oleh karena itu, potensi kopi Langkan harus dikembangkan sebagai poros perekonomian desa.

Pada kesempatan itu, Bendesa Adat Langkan, I Wayan Sudarsa menyampaikan apresiasinya terhadap para pemuda yang tergabung dalam Sekaa Teruna Giri Seraya yang telah berupaya untuk membangkitkan kopi Langkan.

Menurutnya, kopi Langkan sempat menjadi salah satu kopi terbaik di Kabupaten Bangli karena lokasinya yang sangat berdekatan dengan Kecamatan Kintamani. Bahkan produksi kopi arabika Desa Adat Langkan termasuk kualitas terbaik.

Sementara itu, Kepala Desa Landih, I Wayan Suarta mengatakan, bahwa pihaknya mengaku bakal mengapresiasi dalam bentuk pemberian pelatihan atau pendampingan terhadap kegiatan para pemuda di Dusun Langkan. Jika kelompok dari Sekaa Teruna Giri Seraya ada berkeinginan untuk membangkitkan kopi Langkan, barang tentu pemerintah desa bakal mendukung secara penganggaran di tahun berikutnya.

“Bagaimana keinginan sekaa teruna itu sendiri mengembangkan kopi ini. Setelah itu bersama-sama, dalam artian sistem pengolahan (dan) pemasaran perlu kita rembugkan,” katanya.

BACA :  Angkut Wisatawan, Mobil Avanza Alami Jungkir Balik di Obyek Wisata Broken Beach

Pihaknya berharap, pengembangan kopi di Dusun Langkan tidak hanya dalam pengiriman mentahnya saja, melainkan terdapat sistem pengolahan. Sekarang dirinya mengaku sudah melihat ada Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kelompok tani yang sudah melakukan pengolahan sistem kopi bubuk. Maka dari itu, jika pemuda ingin membangkitkan kopi di Langkan, tentu juga harus bisa bersaing di pasaran.

Maka dari itu, pihaknya di Desa Landih mengaku sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Melalui kepemimpinannya saat ini, ia mengaku bersama Badan Permusyawarahan Desa (BPD) Landih siap untuk membenahi BUMDES tersebut.

Terlebih ada keinginan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi yang ingin meng-goal-kan hasil petani di Bali melalui BUMDES. Terlebih di Dusun Langkan memiliki ikon kopi yang terkenal.

Dirinya mengungkapkan, kejayaan kopi di Dusun Langkan, termasuk kopi luwak, memang sudah sangat terkenal sampai ke luar negeri. Ke depan perlu dicarikan solusi untuk membangkitkan kopi yang dulu terkenal dan sekarang meredup karena pergeseran jaman dari kopi ke jeruk.

“Dan sekarang keberadaan kopi sangat menjanjikan. Hal itu bisa dilihat dari keberadaan pariwisata di Bangli banyak muncul dari kafe kopi dan agrowisata kopi luwak. Bagaimana nanti kita bisa menerobos kesana,” tandasnya.

Penulis : Ni Kadek Rika Riyanti

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular