
BULELENG, balipuspanews.com – Penilaian terhadap sejumlah Ogoh-ogoh di tingkat Kecamatan khususnya untuk di Kabupaten Buleleng dalam lomba Ogoh-ogoh yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bali telah dimulai, Selasa (7/3/2023).
Ada sejumlah kriteria yang dinilai dalam lomba Ogoh-ogoh memperingati Nyepi tahun Caka 1945 kali ini, salah satunya yang memiliki poin terbesar yakni unsur sastra.
Salah satu juri ditingkat Kecamatan Nyoman Suardika ditemui ketika melaksanakan penilaian di Desa Adat Beratan Samayaji, Kelurahan Beratan, Selasa (7/3/2023) mengatakan bobot tertinggi dalam penilaian Ogoh-ogoh tahun ini yakni terletak di unsur sastra agama.
Sebab poin itu secara tidak langsung mendefinisikan bahwa Ogoh-Ogoh bisa menjadi media pendidikan sekaligus bisa dipakai sebagai alat mempermudah generasi muda memahami tentang makna ajaran agama Hindu.
Para Yowana (generasi muda) sebelumnya sudah memulai dari perencanaan kemudian pembuatan ogoh-ogoh dengan mencari sebuah informasi dan makna yang nantinya dituangkan dalam sinopsis. Sehingga secara tidak langsung yang mereka laksanakan justru menambah pengetahuan khusunya makna ajaran agama Hindu.
“Ogoh-Ogoh tidak hanya eforia dalam pengarakan tapi eforia sebagai media memaknai ajaran agama yang akan merubah perilaku kehidupan manusia,” harapnya.
Selain sastra agama, Suardika menerangkan kreatifitas melalui perpaduan teknologi dan bahan alami yang digunakan juga sebagai unsur penting penilaian.
“Kalau sambutan kepada dewan juri dengan Baleganjur tidak masuk kriteria penilaian,” tegasnya.
Sementara itu, Pande Ole selaku Sekeha Teruna Malong Desa Adat Beratan Samayaji mengatakan tema Ogoh-Ogohnya adalah Punarbhawa atau Reinkarnasi dengan ditambahkan Macan sebagai Jaga-Jaga Desa.
“Dulu sekitar 5 tahun lalu pernah dibuat namun belum maksimal. Sekarang dimaksimalkan,” ungkapnya.
Lama pembuatan Ogoh-Ogoh terang Pande Ole sekitar 36 hari mulai dari proses ngulat, ngelas sampai proses finishingnya dengan berbahan alami ulatan dari rotan, bambu, kertas koran dan kertas coklat.
Ditempat yang sama, mewakili Kadis Kebudayaan, Kabid Adat dan Tradisi Gede Angga Prasaja mengatakan sangat mengapresiasi semangat para Yowana untuk ikut lomba Ogoh-Ogoh Provinsi Bali pada penilaian tingkat kecamatan ini.
Tambah Kabid Angga, sebanyak 67 peserta dari 9 kecamatan akan dinilai serentak mulai tanggal, 7 s.d 10 Maret 2023.
“Hasil penilaian tingkat kecamatan akan dicari 3 besar yang akan mewakili lomba ogoh-ogoh ditingkat kabupaten. Hadiah 3 besar tingkat kecamatan mendapat hadiah masing-masing 5 juta,” pungkasnya.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan