Penumpang Nyebur ke Laut Belum Ditemukan

Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian penumpang kapal yang menceburkan diri kelaut
Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian penumpang kapal yang menceburkan diri kelaut

JEMBRANA, balipuspanews.com– Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian penumpang kapal yang menceburkan diri ke laut pada Selasa (21/3/2023) sore masih belum ditemukan.

Koordinator Kantor Basarnas Ketapang Wahyu Setyo Budi saat dikonfirmasi, Kamis (23/3/2023) mengatakan, setelah mendapat laporan ada penumpang kapal yang nyebur kelaut Basarnas Banyuwangi bersama Satpolairud Banyuwangi dan Lanal Banyuwangi serta SAR Gilimanuk dan kapal -kapal penyeberangan dan juga nelayan setempat berusaha melakukan pencarian mamun belum berhasil ditemukan.

Pencarian pada Rabu (22/3/2023) dan dilanjutkan, Kamis (13/3/2023) juga belum menemui titik terang.

“Korban maaih belum ditemukan, pencarian akan kami lanjutkan besok, ” ujarnya.

Sebelumnya pada Selasa (21/3/2023) sore dilaporkan ada seorang penumpang Bus M-Trans No Pol DK 7089 JF yang menceburkan diri ke laut pada saat menumpang Kapal KMP. Perkasa V dan menunggu proses sandar di pelabuhan LCM Ketapang Banyuwangi.

Baca Juga :  Peresmian KRI Bung Karno Disaksikan Putra Putri Bung Karno

Penumpang itu bernama CM,33, warga Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Awalnya sekitar pukul 15.35 Wita, KMP. Perkasa Prima V berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk. Pukul 16.15 Wib, saat Kapal KMP. Perkasa Prima V akan sandar di Pelabuhan LCM Ketapang Banyuwangi seorang penumpang Bus M – Trans dengan tujuan Trenggalek yakni Cahyo Muldoko tiba tiba menceburkan diri ke laut di titik koordinat 08.08.752. S/ Klb. 1 Mil dari bibir pantai.

Dari keterangan Kurnia Sandi salah satu teman korban, korban kerja di Bali mulai bulan Desember tahun 2022 hingga sekarang. Selama di tempat Kerja tidak terjadi masalah dengan temanya maupun dengan pihak keluarga.

Namun sehari sebelum pulang ke Trenggalek, korban sempet meminta maaf kepada rekan kerja dan merasa bersalah hingga menulis status minta maaf di story Whats App, sehingga kakak korban menelpon agar Cahyo untuk segera pulang ke Trenggalek karena merasa khawatir.

Baca Juga :  Lestarikan Naskah Kuno, Pemkab Jembrana Gelar Lomba Nyurat Lontar dan Baligrafi

Diduga korban mengalami depresi karena suatu masalah.

Penulis: Anom
Editor: Oka Suryawan