
BULELENG, balipuspanews.com – Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap II telah selesai dilakukan. Bantuan yang disalurkan sejak tanggal 4 hingga 11 Desember 2021 lalu. Dari total penerima yang telah dilakukan pendataan sekitar 54 dari 823 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berstatus gagal salur.
Hal itu diungkapkan langsung Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Nyoman mariani febrianti, S.Sos., MAP saat dikonfirmasi, Selasa (14/12/2021) siang.
Mariani mengatakan jika penyaluran BST tahap II telah selesai dilakukan sekitar tiga hari sebelumnya. Setelah dilakukan rekap ulang pendataan penyaluran bantuan tersebut didapat ada 54 KPM atau nominal Rp 10.800.000 dinyatakan berstatus gagal salur, sedangkan 769 KPM sudah tersalur. Sehingga dengan angka itu persentase penyaluran telah menyentuh angka 93 persen.
Saat dikonfirmasi terkait alasan KPM-KPM tersebut berstatus gagal salur, Mariani mengungkapkan jika ada berbagai alasan seperti penerima telah meninggal dunia sebanyak 14 orang, sudah bercerai sebanyak 4 orang, tergolong sudah mampu sebanyak 2 orang, diluar kota sebanyak 9 orang dan tanpa keterangan sejumlah 25 orang.
“Penyaluran sudah dilakukan tiga hari lalu, tapi ada 54 KPM gagal salur karena beberapa alasan. Sehingga nanti uangnya akan kembali ke kas daerah,” ungkapnya.
Terkait sistem penyaluran BST, Ia menerangkan jika penyaluran tidak hanya dilakukan di Kantor Pos terdekat di masing-masing kecamatan, tetapi ada di Kantor Desa serta dibawakan langsung ke rumah-rumah untuk KPM sakit atau disabilitas. Hal itu dilakukan sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat dari Dinas Sosial serta menjamin bantuan diterima oleh KPM bersangkutan.
Sementara itu saat disinggung terkait kecamatan mana saja yang paling banyak gagal salur, pihaknya mengatakan jika dari sembilan kecamatan yang ada penerima KPM. Kecamatan Buleleng menjadi kecamatan yang paling banyak gagal salur
“Khusus KPM yang sakit serta Disabilitas kami bawakan langsung ke rumahnya masing-masing. Kemudian yang gagal salur itu kebanyakan di Kecamatan Buleleng,” tutupnya.
Penulis : Nyoman DarmaÂ
Editor : Oka Suryawan