JEMBRANA, balipuspanews.com – Perbekel sebagai ujung tombak pemerintahan di desa harus mampu berperan dalam meningkatkan pembangunan. Mereka juga harus bisa menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga tidak sampai menimbulkan gejolak.
Penegasan itu disampaikan Bupati Jembrana, I Nengah Tamba saat membuka bimbingan teknis bagi perbekel se-Kabupaten Jembrana, Rabu (1/12/2021) malam.
Pada Bimtek yang dihadiri Rektor Universitas Ngurah Rai Denpasar, Dr. Ni Putu Tirka Widanti, S.S., MBA.,M.M., M.Hum., Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai Denpasar, Yudistira Adnyana, S.E., M.Si., Kadis PMD, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Perbekel dalam penyelenggaraan pemerintahan di Desa itu.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menyampaikan bahwa seluruh perencanaan kerja sudah menjadi Perda Daerah beserta anggarannya. Sehingga perencanaan itu tinggal dieksekusi masing-masing OPD agar berjalan.
Namun kondisi itu tidak membuat bupati diam, malah terus bekerja untuk mecari terobosan dan bantuan ke pusat. Sehingga di tahun 2022 menurutnya akan banyak terealisasi.
Di Pengambengan ada pembangunan sektor perikanan dan sirkuit all in one, Jembrana akan dibangun sentra tenun dengan biaya 16 M, di Penyaringan ada pabrik linting rokok yang akan menyerap tenaga 5000 orang, groundbreaking tol, destinasi wisata besar di Pekutatan, dan rencana pembangunan lainnya yang akan menjadikan Jembrana emas di tahun 2026.
“Ini yang harus disambut dan disesuaikan untuk masing-masing Desa. Harus persiapkan termasuk SDMnya,” ungkapnya.
Bupati juga mengajak para Perbekel untuk peka terhadap masyarakatnya, jangan sampai ada gejolak yang akhirnya masuk melemahkan Jembrana.
“Saat ini kita sedang membangun menuju tahun keemasan 2026. Kalaupun ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan untuk dapat berkoordinasi dengan Kecamatan dan Kabupaten,” tandasnya.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas, Ngurah Rai Denpasar, Yudistira Adnyana, S.E., M.Si.menyampaikan bahwa kegiatan Bimtek ini berlangsung selama 4 hari (1 s.d. 4 Desember), dengan acara pembukaan, pemberian 3 materi, orientasi lapangan pedesaan di Klungkung.
“Salah satu tujuan bintek ini adalah bagaimana desa memiliki data yang akurat dan satu data untuk tujuan perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara Rektor UNR Ni Putu Tirka Widanti dalam sambutannya menyampaikan bimtek ini terselenggara secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Beliau juga mengapresiasi bapak bupati yang memiliki komitmen luar biasa kepada kemajuan pembangunan Jembrana, terbukti dengan selalu menyempatkan hadir dalam 2 kali kegiatan pembekalan bimtek, hari ini para perbekel dan minggu sebelumnya ketua ketua BPD.
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk memperbaiki mutu kehidupan dan tidak merusak/melampaui ekosistem, sangat menghargai lingkungan yang berdasar kearifan lokal, yaitu Tri Hita Karana.
Ini harus direncanakan dan disinkronkan dengan kebijakan di atasnya (mulai dari Desa, Kecamatan, dan Kabupaten).
Disini persepsi harus disamakan terkait pembangunan berkelanjutan mulai dari perencanaan sampai pembangunannya dan juga jangka waktunya apakah jangka pendek, menengah, berkelanjutan.
“Sehingga pembangunan terarah, pemanfaatan keunggulan lokal, dan merata untuk semua desa, jelasnya.
Penulis: Anom
Editor: Oka Suryawan