Pergi Nyabit Rumput, Warga Desa Nawakerthi, Abang Ditemukan Meregang Nyawa

Korban Nengah PT ditemukan meninggal setelah paginya meninggalkan rumah untuk menyabit rumput
Korban Nengah PT ditemukan meninggal setelah paginya meninggalkan rumah untuk menyabit rumput

KARANGASEM, balipuspanews.com – Warga banjar Dinas Bau kawan, Desa Nawakerthi, Abang, Karangasem dikejutkan dengan meninggalnya Nengah PT,41, Senin (31/5/2021) sekitar pukul 14.00 WITA. Padahal paginya sekitar pukul 06.30 WITA, Nengah PT meninggalkan rumahnya untuk menyabit rumput.

Kapolsek Abang, AKP. I Kadek Suadnyana saat dikonfirmasi menjelaskan, korban ditemukan di areal tukad wilayah Banjar Dinas Bau kawan, Desa Nawakerthi.

Sebelum ditemukan meninggal, berdasarkan keterangan pihak keluarga, pagi sekitar pukul 06.30 WITA, orang tua korban sempat melihat korban meninggalkan rumah untuk mencari pakan sapi dengan berjalan kaki dan membawa peralatan seperti sabit, tali nilon warna biru.

Namun karena sampai siang korban tidak kunjung pulang ke rumah, sekitar pukul 11.00 WITA, orang tuanya kemudian memberitahu dan meminta pertolongan kepada keluarga yang lain untuk mencari korban.

Baca Juga :  Karangasem Kekurangan Ribuan Guru, Dewan Desak Eksekutif Cari Solusi

Dua orang kemudian pergi untuk melakukan pencarian korban menuju tempat dimana biasanya korban mencari rumput. Sampai akhirnya sekitar pukul 14.00 WITA, salah seorang menemukan korban tergeletak didasar tukad (sungai tanpa air) di kerubungi lalat hijau.

Didekat penemuan korban juga ditemukan peralatan nyabit seperti sabit, tali nilon warna biru serta tumpukan rumput yang sudah di potong.

“Dari keterangan pihak keluarga, korban dikatakan sedang menderita gangguan pada otak karena pernah terjatuh dari atas pohon beberapa waktu lalu, dari pemeriksaan medis tidak di temukan adanya tanda-tanda kekerasan, diperkirakan penyebab kematian korban karena pembuluh darah pada kepala korban pecah,” ujar Suadnyana.

Penulis : Gede Suartawan

Baca Juga :  Lestarikan Naskah Kuno, Pemkab Jembrana Gelar Lomba Nyurat Lontar dan Baligrafi

Editor : Oka Suryawan