Jumat, Maret 29, 2024
BerandaDenpasarPeringatan 51 Tahun Perdiknas, Teladani Duo Tokoh Pendidikan Gorda-Sambereg

Peringatan 51 Tahun Perdiknas, Teladani Duo Tokoh Pendidikan Gorda-Sambereg

DENPASAR, balipuspanews.com- Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar, saat ini memasuki usia 51 tahun, pada 31 Desember 2019. Lembaga yang menaungi SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional dan Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar ini didirikan oleh duo tokoh pendidikan Bali yakni Prof. Dr. I Gusti Ngurah Gorda, B.A. (alm), dan Drs. Ketut Sambereg, MM.

Kepengurusan Perdiknas dan unit lembaga pendidikan di bawahnya, kini diambilalih oleh generasi kedua atau anak-anak para pendiri. Saling menghargai, menekan ego masing-masing, menjaga komunikasi dan meneladi sosok Gorda-Sambereg menjadi spirit utama para generasi penerus untuk mempertahankan bendera Perdiknas.

Sekertaris Perdiknas, Sri Maitri, SE., MM., yang juga anak sulung Ketut Sambereg, menceritakan sejarah singkat berdirinya Perdiknas. “Kami para generasi kedua patut bersyukur kepada Tuhan, karena Perdiknas masih eksis di usia setengah abad lebih. Komitmen orangtua kami harus kami pertahankan selamanya,” kata Sri Maitri, Kamis (5/12) ketika ditemui di ruang kerjanya.

Perdiknas, menurut Sri Meitri, semula bernama Yayasan Pendidikan Kejuruan Nasional  (YPKN). Dia menceritakan, pada Senin, 17 Februari 1969, ayahnya bersama mendiang IGN Gorda merupakan sahabat karib yang sama-sama mengajar di SMEA Negeri Denpasar. Saking akrabnya, kedua guru tersebut ingin membentuk lembaga pendidikan berdasarkan panggilan hati.

BACA :  Kominfo Ajak Masyarakat Rajut Harmoni Bersatu Membangun Negeri Pasca Pemilu Damai

Keduanya lantas mengayuh sepeda ke sebuah kantor notaris Amir Syarifuddin di Jalan Veteran Denpasar untuk mengurus akta pendirian lembaga. Singkat cerita, terbentuklah badan hukum YPKN sebagai penyelenggara lembaga pendidikan Akademi Keuangan dan Perbankan (AKABA). “Keduanya sepakat menarik mundur hari lahir yayasan menjadi 31 Desember 1968,” beber Sri Meitri, berdasarkan ceritra sang ayahanda.

Lanjut Sri Maitri, perjuangan kedua tokoh pendiri Perdiknas juga tak lepas dari dukungan pasangan masing-masing, yakni I Gusti Ayu Ngurah Ratyni (alm), istri dari IGN Gorda, serta Nyoman Kundri, istri Ketut Sambereg yang tak lain adalah ibu kandung Sri Maitri. “Mereka lah yang berjuang, melalui proses dari nol, sehingga Perdiknas dan lembaga pendidikannya bisa sebesar ini sekarang,” kenangnya.

Anak-anak para pendiri kini memegang komitmen menjaga kerukunan agar perjuangan orangtua mereka tidak sia-sia. Bahkan, mereka bertekad memajukan lagi Perdiknas dan lembaga pendidikannya dalam mencetak generasi emas menyongsong era revolusi industri 4.0.

Rangkaian kegiatan pun dilakukan untuk memeriahkan HUT Perdiknas yang sukses melewati ulang tahun emas tersebut. Tahun lalu, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga memberi apresiasi. Sangat jarang sebuah organisasi mampu bertahan hingga setengah abad, kalau bukan karena panggilan hati para pengurusnya. (bud/bpn/tim)

BACA :  Cegah Kecurangan, Personel Ditreskrimsus Polda Bali Sidak SPBU di Gatsu Timur
RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular