TABANAN, Balipuspanews.com – Ribuan umat Budha di jantung kota Bumi Lumbung Beras Tabanan merayakan Tri Suci Waisak ke-2563 BE (Budhis Era). Perayaan ini dipusatkan di Vihara Dharma Cattra yang berlokasi di Jalan Melati nomer 18, Desa Delod Peken, Tabanan.
Menurut seorang tokoh Budhis Tabanan yang juga Ketua Bidang Pendidikan, Sosial dan Budaya Yayasan Kerthayasa Tabanan Liem Surya Adinata yang ditemui awak media www.balipuspanews.com, Minggu (19/5), serangkaian menyambut hari Tri Suci Waisak 2563 BE ini berlangsung dari Sabtu (18/5) malam. Berbagai acara dan ritual digelar dari Sabtu malam tersebut hingga Minggu pagi.
Liem Surya Adinata menjelaskan, sebelum persembahyangan Tri Suci Waisak, pada Sabtu malam digelar acara ramah tamah antar sesama umat Budha. Selain itu juga digelar berbagai acara hiburan yang diisi oleh kalangan remaja dan ibu-ibu. Seperti pementasan barong sai.
Persembahyangan Tri Suci Waisak ini lanjutnya, berlangsung pada Minggu (19/5) pukul 04:00 Wita. Dimulai dengan seluruh umat melakukan pradaksina dengan mengelilingi Dharma Sala, Bhakti Sala dan Pagoda Kwam In sebanyak tiga kali. Usai itu digelar puja bhakti di Dharma Sala yang dilanjutkan dengan meditasi menyambut detik-detik Waisak.
“Usai puja bhakti dan meditasi ini diakhiri dengan dharma desana yang diisi oleh Bhikku Sangha,” sebutnya.

Liem Surya Adinata kemudian memaparkan makna Tri Suci Waisak. Menurutnya, Tri Suci Waisak ini untuk memaknai tiga hal penting bagi umat Budha. Yakni untuk memperingati kelahiran Budha Gautama, hari pencerahan Budha Gautama dan paridibana atau Sang Budha Gautama kembali ke nirwana. (Rah/bpn/tim)