BULELENG, balipuspanews.com– Selain bisa dimanfaatkan menjadi pengganti beras jagung sorghum juga bisa diolah menjadi beberapa olahan yang memiliki gizi tinggi dan layak dikonsumsi. Melihat itu DPC BMI Buleleng melalui sosialisasi pengembangan budidaya sorghum dan pangan lokal di Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan bersama DPRD Kabupaten Buleleng mengajak petani memanfaatkan lahan non-produktif untuk menanam sorghum.
Ketua DPC BMI Buleleng, DR. dr. Ketut putra sedana Sp.OG yang akrab disapa Dokter Caput mengatakan ajakan untuk menanam jagung sorghum dengan memanfaatkan lahan non-produktif.
Hal ini merupakan salah satu dari program BMI peduli khusunya dibidang pertanian untuk mewujudkan Buleleng mandiri pangan berkelanjutan ditengah isu akan adanya krisis pangan di Indonesia.
Kemudian kenapa memilih jagung sorghum, Dokter Caput menyampaikan jika sorghum selain merupakan tanaman khas sekaligus salah satu simbol yang ada ditangan Tugu Singa Ambaraja Buleleng. Sorghum juga memiliki nilai gizi tinggi serta nilai jual yang lumayan sehingga pihaknya mengajak para petani di Kabupaten Buleleng untuk membudidayakan tanaman yang juga bisa dijadikan pengganti beras ini.
“Ajakan menanam sorghum sudah dilakukan di sejumlah kecamatan seperti di Seririt, Gerokgak, Sukasada, Buleleng, Sawan, dan Kubutambahan baik secara mandiri atau berkerjasama dengan pihak kita. Seperti penanam di Sawan, Bungkulan, Jinengdalem, dan Tukadmungga perkiraan beberapa Minggu ini sudah akan panen,” ungkapnya saat ditemui, Minggu (27/11/2022).
Disinggung terkait menggandeng Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Buleleng dalam sosialisasi, dr Caput menjelaskan bahwa langkah tersebut supaya para petani yang hadir bisa menyampaikan aspirasi dan bisa langsung diserap serta ditanggapi oleh para wakil rakyat.
Kemudian bagaimana pula meyakinkan para petani agar bisa menanam sorghum tanpa khawatir atau takut setelah panen tidak ada yang akan membeli hasilnya.
“Kita sengaja gandeng DPRD sebagai wakil rakyat agar bagaimana aspirasi dari para petani bisa diserap dan ditindaklanjuti sehingga tidak lagi keraguan dalam menanam sorghum. Lalu kami juga siap mengambil atau membeli hasil panen dari pada petani sesuai dengan harga pasar jadi proses pendampingan kami benar-benar dari hulu sampai hilir,” imbuhnya.
Menanggapi aspirasi dari masyarakat khususnya para petani yang hadir dalam acara sosialisasi, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengaku sudah sering bersama BMI Buleleng yang juga merupakan sayap dari partai PDI-Perjuangan turun untuk menyampaikan program ketahanan pangan sekaligus menyerap aspirasi masyarakat khususnya para petani di Kabupaten Buleleng.
“Kita sudah banyak menerima aspirasi dari perwakilan subak-subak dan tentu selain sebagai bagian dari partai serta Ketua DPRD Buleleng kita pasti tindaklanjuti aspirasi mereka untuk kemudian bisa kita perjuangkan untuk dijadikan program ditahun 2023 maupun 2024,” tegasnya.
Sementara itu ditempat yang sama anggota DPRD Kabupaten Buleleng, Dewa Gede Sugiharto sekaligus Koordinator Wilayah Buleleng dalam memfasilitasi segala bantuan dari jalur aspirasi DPR-RI Drs I Made Urip, M.Si menegaskan bahwa dirinya siapa berkolaborasi membantu memperjuangkan khususnya apirasi dibidang pertanian demi kesejahteraan para petani.
“Aspirasi dari para petani yang hadir kita pasti akan berusaha tindaklanjuti atau perjuangan bersama DPR-RI Dapil Bali Drs I Made Urip, M.Si yang sampai sekarang getol-getolnya memperjuangkan pertanian di Bali untuk kesejahteraan para petani,” singkatnya.
Penulis: Nyoman Darma
Editor: Oka Suryawan