TABANAN, balipuspanews.com – Dikisaran bulan September 2020 nanti, Kabupaten Tabanan bersama beberapa kabupaten/ kota lainnya di Bali akan melangsungkan pilkada serentak.
Terkait dengan pilkada serentak tersebut, dimasyarakat sendiri telah muncul beberapa nama, baik yang diwacanakan sebagai bakal calon bupati Tabanan maupun sebagai bakal calon wakil bupatinya.
Adapun salah satu partai yang terlihat “serius” melakukan proses penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Tabanan adalah partai pemenang pemilu 2019 lalu, yakni PDIP.
Dibawah kepemimpinan Ketua DPC PDIP Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE.,MM., partai yang selama empat periode terakhir memenangkan kader yang diusungnya untuk duduk sebagai Tabanan 1 dan 2 ini telah melakukan proses pendaftaran internal bagi kadernya yang berminat diusung sebagai pasangan calon.
Jika di PDIP menutup peluang bagi non kader untuk mendapat tiket sebagai calon Tabanan 1 dan 2, partai lain justru membuka peluang bagi figur diluar partainya untuk meminjam kendaraan politik. Seperti halnya “undangan” Partai Nasdem kepada figur-figur yang ingin nyalon tetapi kesulitan kendaraan politik.
“Ya, kami Partai Nasdem Tabanan membuka diri agar tokoh-tokoh yang ingin maju untuk merebut kursi Tabanan 1 dan Tabanan 2 bisa melalui rekomendasi kami,” sebut Ketua Penjaringan dan Verifikasi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Tabanan Partai Nasdem, I Made Putrayadi, Selasa (17/12).
Kepada awak media ini, Putrayadi menjelaskan bahwa Partai Nasdem secara khusus membuka pintu yang seluas-luasnya bagi kalangan profesional untuk maju baik sebagai bakal calon Tabanan 1 maupun bakal calon Tabanan 2. Diakuinya saat ini Partai Nasdem Tabanan telah mengantongi banyak nama kalangan profesional yang nantinya dijaring secara selektif untuk maju sebagai calon Tabanan 1 dan 2.
“Proses penjaringan dengan mengisi formulir pendaftaran ini sendiri telah dimulai sejak Oktober lalu dan akan berakhir pada akhir bulan Desember ini,” ungkapnya.
Putrayadi sendiri mengakui bahwa berdasarkan hasil Pileg 2019 maka mengacu pada peraturan yang ada, Partai Nasdem Tabanan tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri. Artinya Partai Nasdem Tabanan harus berkoalisi dengan partai lainnya agar bisa mengusung calon yang akan dipertarungkan dengan pasangan calon dari PDIP.
“Kami telah membangun komunikasi dengan partai Golkar untuk bisa mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati pada pilkada 2020 nanti. Kami partai Nasdem dan partai Golkar sepakat untuk mengusung pasangan calon non kader atau sepakat mengusung pasangan calon dari unsur profesional,” jelasnya.
Mengingat partai Nasdem berkoalisi dengan partai Golkar dalam menghadapi pilkada 2020 nanti imbuhnya, maka siapapun figur yang mendaftar di partai Nasdem juga wajib mengisi formulir pendaftaran di partai Golkar. Demikian juga sebaliknya, yang mendaftar di partai Golkar juga wajib mengisi formulir pendaftaran di partai Nasdem.
Kembali pada bidikannya untuk menjaring figur-figur dari kalangan profesional, Putrayadi kemudian membeberkan alasannya. Bahwa Tabanan memiliki beragam potensi serta karakter masyarakatnya yang unik. Sehingga dalam tata kelola pembangunan di Tabanan membutuhkan figur-figur profesional.
“Tabanan kedepan harus dipimpin oleh kalangan profesional dan memiliki kemampuan manajerial yang teruji sehingga pembangunan di Tabanan tidak stagnan namun melesat jauh kedepan,” imbuhnya.
Kalangan profesional yang dimaksudkan Putrayadi juga disebutkannya tidak hanya piawai dalam urusan manajerial semata. Tentu banyak hal yang menjadi pertimbangannya. Salah satunya adalah kemampuan tersebut dalam membangun akses ketingkat nasional.
Putrayadi kemudian membocorkan bahwa pihaknya saat ini telah menerima 4 figur yang telah mengisi formulir. Masing-masingnya dua orang yang mendaftar sebagai bakal calon bupati dan dua orang lainnya sebagai bakal calon wakil bupati.
Adapun keempat figur tersebut sebagai berikut. Untuk calon bupati I Gusti Kade Heryadi Angligan dan Panji Astika. Dua figur lainnya yang mendaftar sebagai calon wakil bupati masing-masingnya I Nyoman “Sengap” Ardika dan Dr. Catrayasa. *BPN/ rah