GIANYAR, balipuspanews.com – Dalam rangka mempercepat Desa Siangan Kabupaten Gianyar sebagai Desa Wisata, Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) diikuti masyarakat dan mahasiswa bergotong royong membersihkan sungai dan wisata alam air terjun, pada Minggu (18/6/2023) di Kantor Desa Siangan, Gianyar.
Acara dihadiri oleh Kepala Desa yang diwakili oleh Sekretaris Desa Siangan beserta jajaran, Jero Bendesa di lingkungan Siangan, Wakil Dekan III Fakultas Teknik dan Perencanaan, Dosen serta mahasiswa FTP Universitas Warmadewa.
Sekretaris Desa Siangan mengucapkan terima kasih kepada FTP Unwar karena telah melaksanakan PKM di Desa Siangan ini. Ia mengatakan, untuk menuju desa wisata, tentu banyak hal yang perlu diperbaiki dan dibenahi. Ia berharap Desa Siangan mendapatkan bimbingan dan petunjuk dari semua aspek untuk menuju desa wisata.
Dalam kesempatan tersebut, Tim PKM FTP Unwar Ni Komang Indra Mahayani, S.T., M.Ars mempresentasikan hasil dokumen penataan yang akan dikembangkan sebagai Desa Wisata.
Salah satu penunjang desa wisata adanya visitor center yang merupakan titik pusat pengunjung atau wisatawan yang datang akan mendapatkan road map atau informasi desa wisata secara detail.
“Area visitor center akan dialokasikan pada ruang terbuka hijau yang letaknya dekat dengan kantor kepala desa, puri agung siangan dan bale banjar desa,” terangnya.
Sementara Kepala Urusan Perencanaan Desa Siangan I Putu Widyantara memberikan apresiasi dalam penyusunan dokumen penataan master plan desa wisata karena desa ini merupakan salah satu desa yang ditetapkan menjadi desa wisata yang berbasis budaya di Kabupaten Gianyar.
Dalam penyusunan visitor center, lanjut Widyantara, sebagai titik pusat tempat berkumpulnya wisatawan untuk mencari informasi yang akan di alokasikan pada ruang terbuka hijau disarankan untuk tidak mengabaikan masyarakat sekitar desa. Selain fungsinya sebagai pusat informasi, area tersebut juga bisa dijadikan sebagai tempat berkegiatan yang bisa menampung masyarakat sekitar.
Pengembangan ruang terbuka hijau sebagai visitor centre yang mendukung kawasan desa wisata, konsep ini bertujuan untuk memfasilitasi wisatawan yang belum mengetahui lokasi desa wisata, serta ruang terbuka ini juga di gunakan untuk aktivitas warga sekitar untuk bersantai, olahraga, maupun tempat bermain anak dalam beraktivitas di luar ruangan.
Untuk diketahui, penyusunan penataan rung terbuka hijau, akan dilakukan dengan metode; 1) Metode Diskusi, untuk penyamaan persepsi dan penguatan komitmen kepada aparatur dinas maupun adat beserta tokoh masyarakat, 2) Metode Focus Group Discussion (FGD), untuk menjaring masukan dalam rangka identifikasi kebutuhan, 3) Metode Teknis Perencanaan, untuk menyusun dokumen rencana penataan serta penyusunan proposal usulan bantuan pembiayaan.
Penulis: Budiarta
Editor: Oka Suryawan