Kamis, Maret 28, 2024
BerandaNewsReligi"Porosan" Sarana Tuntunan Ida Hyang Widhi

“Porosan” Sarana Tuntunan Ida Hyang Widhi

Religi, balipuspanews.com – Porosan yang terdiri dari pinang. Kapur dibungkus dengan sirih. Dalam Lontar Yajna Prakerti disebutkan pinang, sirih dan kapur adalah lambang pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Tri Murti, Pinang lambang pemujaan kepada Dewa Brahma, Sirih lambang pemujaan kepada Dewa Wisnu, Kapur lambang pemujaan kepada Dewa Siwa.

Mengapa Tuhan di puja dalam tiga manifestasi oleh Umat Hindu? Karena tiga manifestasi inilah yang amat terkait dengan kehidupan umat manusia sehari-hari. Manusia tidak mungkin mampu menjangkau kemahakuasaan Tuhan yang tiada terbatas itu. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari, menuju kepada peningkatan hidup yang semakin layak dan semakin baik, karenanya membutuhkan tiga hal pokok. Tiga hal pokok itu adalah:

Pertama, tercipta dan timbulnya segala sesuatu, baik fisik material maupun mental spiritual. Untuk menunjang tujuan hidupnya mencapai hidup yang semakin layak.

Kedua, segala sesuatu yang telah tercipta itu, dapat terpelihara dengan baik juga untuk menunjang cita-cita hidup tadi.

Baca Juga: Ngelawang, Pertahankan Konsep Menyamabraya

BACA :  Diduga Culik dan Sekap Anak Berusia 8 Tahun, Bule Asal Amerika Ditangkap

Ketiga, manusiapun menuju cita-citanya mengharapkan dan mengatsi dan kalau mungkin meniadakan sesuatu yang menghambat atau menghalangi hidupnya.

Ketiga ciri proses kehidupan itulah yang menyebabkan manusia Memuja Tuhan Yang Maha Esa dalam tiga fungsinya. Umat Hindu memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma, yaitu fungsi Tuhan sebagai pencipta dengan maksud mohon perlindungan dan karunianya agar menusia dalam usahanya menciptakan dan menumbuhkan segala sesuatunya untuk menuju cita-cita hidupnya selalu sukses dan mendapatkan kayakinan diri.

Menciptakan dan menumbuhkan sesuatu yang patut diciptakan dan ditumbuhkan bukanlah pekerjaan yang mudah. Demikian pula Umat Hindu memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Wisnu yang berfungsi sebagai Dewa pelindung dan pemelihara, agar manusia selalu mendapat tuntunan dan kekuatan iman untuk dapat memelihara segala sesuatu yang patut dipelihara di Dunia ini.

Tuhan dipuja sebagai Dewa Siwa, juga dimaksudkan agar manusia dalam usahanya melenyapkan atau menghilangkan segala yang menghambat cita-cita sucinya untuk menuju hidup yang bahagia lahir batin selalu mendapatkan kekuatan dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Siwa.

BACA :  Lapas Gempar, Bangunan Lama Blok Tirta Gangga Ludes Terbakar

Inilah arti dan makna porosan untuk memohon tuntunan dan kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti, agar dapat menciptakan, memelihara dan meniadakan yang patut diciptakan, dan ditiadakan untuk mendapatkan hidup yang layak dan semakin baik.

Oleh : Ratu Kakyang, Puri Bitera Gianyar.

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular