Sabtu, April 20, 2024
BerandaBulelengProgram ICRG di Desa Bakti Seraga Libatkan Ratusan Warga Terdampak Pandemi

Program ICRG di Desa Bakti Seraga Libatkan Ratusan Warga Terdampak Pandemi

BULELENG, balipuspanews.com – Luasnya wilayah pesisir Kabupaten Buleleng membuat hamparan trumbu karang menyajikan keindahan yang begitu mempesona. Akan tetapi untuk menjaga hal itu perlu adanya konservasi seperti yang ada disalah satu pantai di Desa Bakti Seraga yakni Pantai Penimbangan dimana pantai ini menjadi salah satu yang dipilih oleh Kementerian Kelautan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya melalui Konservasi Taman Terumbu Karang Indonesia (ICRG).

Selain pelestarian Terumbu karang, Program ICRG bertujuan untuk memberdayakan kembali masyarakat yang terdampak covid-19, khususnya yang bekerja di bidang pariwisata bahari. Setidaknya ada kurang lebih 300 orang dipekerjakan dalam pembuatan struktur rumah terumbu karang buatan.

Di Buleleng sendiri ada 6 lokasi yang nantinya digunakan untuk restorasi terumbu karang yakni di Pantai Pantai Happy di Desa Tukadmungga, Pantai Lovina Desa Kalibukbuk, Pantai Penimbangan Desa Baktiseraga, Pantai Pacung Desa Pacung, Pantai Bondalem Desa Bondalem, dan Pantai Les Desa Tejakula.

Koordinator lokasi tim LINI Kadek Pendi Wirawan menjelaskan bahwa pembuatan struktur rumah terumbu karang buatan bertujuan sebagai media pertumbuhan terumbu karang kedepannya. Ada tiga media tumbuh terumbu karang yang dibuat yaitu pisdom, Roti buaya, dan Spider. Dengan masing-masing dibuatkan sesuai jumlah yang sudah disusun.

BACA :  Menteri PPPA : Munas Perempuan Nasional 2024 untuk Memastikan Prinsip Kesetaraan dan Partisipasi Inklusif

“Pisdom kita buat sekitar 250 sampai 300, roti buaya dan Spider juga jumlahnya sekitar segitu,” jelasnya.

Lebih jauh dipaparkan dengan alokasi dana sejumlah Rp. 15 miliar dengan luas total rehabilitasi terumbu karang sekitar 4 hektar dapat menyerap tenaga kerja di masing-masing desa yang dipilih. Diakui pula sebelum pekerja memulai pembuatan media terumbu karang, masing-masing sudah mengikuti proses pelatihan selama 2 hari. Sedangkan target untuk penyelesaian media pihaknya menarget 30 hari.

“Setelah selesai, nanti ada waktu sekitar 20 hari untuk pemindahan dan langsung diturunkan ke pantai,” imbuhnya.

Disisi lain, Kepala Desa Baktiseraga Gusti Putu Armada mengungkapkan pihaknya menyambut baik apa yang telah diberikan pemerintah pusat. Sehingga dengan adanya program PEN masyarakat bisa dipekerjakan untuk dapat membangkitkan perekonomian yang saat ini sedang lesu. Diakuinya pula dalam pelaksanaannya banyak diikuti oleh pekerja yang dirumahkan akibat Pandemi Covid-19.

“Tenaga kerja dari desa yaitu sebagai peladen sekitar 200 orang, tukang bangunan sekitar 50 orang, tukang las sekitar 15 orang, ada juga mandor dan penyelam nantinya. Sangat membantu dengan kondisi seperti sekarang,” bebernya.

BACA :  Dukcapil Buleleng Layani 500-an Masyarakat Saat Libur Lebaran

Sementara itu saat ditanya soal dana yang dialokasikan, pihaknya mengakui tidak mengetahui jumlah pasti dana yang di kelurahan dalam program ini. Sebab pihak desa hanya merekomendasi siapa saja yang bisa dipekerjakan.

“Program ini dari desa tidak memegang uang. Sebab uang tidak turun ke desa tapi dari tim LINI yang mengelola. Kami di desa hanya membantu proses agar berjalan dengan baik. Serta merekomendasikan pekerja dari desa,” tandasnya.

Penulis : Nyoman Darma

Editor : Oka Suryawan

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular