
BULELENG, balipuspanews.com – Hore pembelajaran tatap muka terbatas telah dilakukan 100 persen disejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Buleleng mulai Senin (10/11/2022). PTMT 100 persen dilakukan setelah melihat perkembangan kondisi pandemi Covid-19 di Kabupaten Buleleng yang sudah melandai serta penerapan protokol kesehatan yang telah dilakukan secara disiplin oleh satuan pendidikan.
Terlihat saat pemantauan di salah satu sekolah yakni SMPN 1 Singaraja dari suasana pembelajaran, pihak sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Dimulai dari pengawasan terhadap siswa yang baru datang, saat berada di dalam kelas serta sampai pulang dari sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika saat melakukan pemantauan mengatakan jika pembelajaran tatap muka 100 persen sudah bisa dilakukan mulai Senin (11/1/2022), akan tetapi dirinya tidak menampik jika masih ada juga yang dilaksanakan 50 persen dikarenakan situasi ruang kelas termasuk jarak tempat duduk masih belum sesuai standar.
Untuk itu pihaknya dengan tegas meminta satuan pendidikan yang sudah bisa melakukan kegiatan tatap muka secara terbatas namun dengan catatan seluruh aktivitas di sekolah belum diperbolehkan dilakukan diluar sekolah.
“Seluruh aktivitas anak-anak baik pembelajaran di dalam kelas, olahraga, ekstra kulikuler, pramuka sudah boleh dilakukan dengan tetap mentaati protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Bahkan untuk benar-benar memastikan dalam pelaksanaan uji coba PTMT 100 persen itu turut dilakukan uji sampel test swab antigen secara acak baik siswa, maupun guru dan pegawai. Upaya ini dilakukan untuk mengetahui dan mengecek apakah ada atau tidak indikasi penyebaran virus Covid-19.
“Kemarin sudah dilakukan di SMA, dan hari ini di SMP N 1 Singaraja kebetulan hasilnya negatif semua dan tidak ada yang reaktif,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi menyebutkan jika terkait pengawasan yang dilakukan oleh pihak Satgas Covid-19 sekolah yaitu tetap mengawasi siswa saat pertama hadir, saat istirahat sampai jam pulang. Ditambahkan juga, setiap pagi orang tua siswa membuat laporan di grup bahwa kondisi anaknya sehat atau tidak.
“Mereka sudah mengerti SOP nya, istirahat itu berada di dalam kelas, telajakan teras kelasnya masing-masing, dan tidak boleh berkeliaran dimana-mana,” ucapnya.
SMPN 1 Singaraja sebagai salah satu sekolah sampel telah melaksanakan tes swab antigen terhadap 100 orang siswa dan 20 orang guru maupun pegawai secara random/acak. Itu dilakukan bekerjasama dengan Kodim 1609/Buleleng untuk memastikan agar PTMT 100 persen tetap dijamin aman.
Penulis : Nyoman Darma
Editor : Oka Suryawan