Punya Rasa Asam, Tirta di Pertirtaan Yeh Masem Diyakini Bisa Untuk Penyembuhan

Jro Mangku Wayan Laba saat menunjukkan tempat mengambil Tirta di Pura Taman Beji atau Pertirtaan Yeh Masem
Jro Mangku Wayan Laba saat menunjukkan tempat mengambil Tirta di Pura Taman Beji atau Pertirtaan Yeh Masem

BULELENG, balipuspanews.com – Kesejukan alam dibarengi semilir angin sepoi-sepoi serta aura positif bisa dirasakan ketika memasuki jalan menuju Pura Taman Beji atau masyarakat sekitar lebih sering menyebut Pura Tirta Yeh Masem yang terletak di Banjar Yeh Mas, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Seperti masyarakat sekitar menyebut Tirta (air suci dalam agama Hindu) Yeh Masem memang benar adanya. Berdasarkan cerita Pemangku di Pura Taman Beji (orang suci yang bertugas di Pura tersebut) Jro Mangku Wayan Laba keunikan dari pura yang diusung atau disembah masyarakat disana adalah memiliki Tirta dengan rasa asam.

Namun demikian apabila Tirta tersebut dibawa pulang maka rasa asemnya akan hilang begitu saja.

Baca Juga :  Pemkab Buleleng Menangkan Upaya Hukum Kasasi Atas Gugatan YPUH

Lanjut Jro Laba, Rasa asam Tirta hanya bisa dirasakan ketika Tirta diambil di lokasi saja sedangkan meski menjadi satu dengan Danau Buyan beberapa meter dari lokasi pengambilan Tirta rasa air masih normal dan tidak memiliki rasa asam.

Keyakinan tersebut tidak hanya diyakini oleh masyarakat disekitar. Namun juga yang hadir untuk melukat (membersihkan diri secara Hindu) disana. Bahkan sejumlah masyarakat yang datang bersembahyang meyakini bahwa Tirta itu konon bisa menyembuhkan atau dipakai untuk tamba (obat) sejumlah penyakit.

Apa yang diceritakan Jro Mangku Wayan Laba kemudian dikuatkan dengan pernah adanya seorang Sulinggih asal Kecamatan Negara, Jembrana yang datang secara tiba-tiba mengaku ingin sembahyang dan melukat ke Pura ini.

Baca Juga :  Lima 4 Perbekel dan 1 Lurah di Badung Raih Penghargaan Paralegal Justice Award 2023

Lanjut Jro Mangku Laba menceritakan jika kedatangan Sulinggih itu berdasarkan sebuah pawisik (perintah) dari tuhan agar dirinya datang dan melaksanakan persembahyangan di Pura Taman Beji.

“Dulu pernah datang seorang Sulinggih entah siapa yang memberikan informasi untuk bersembahyang dan melukat kesini (Pura Taman Beji). Katanya mendapatkan pawisik agar kesini sekaligus berpesan bahwasannya disini sangat baik untuk melukat dan pengobatan,” tutur Jro Mangku Laba.

Semenjak itu, kata Jro Mangku Laba, entah darimana orang-orang mendapatkan info tentang Pura Taman Beji sehingga umat dari sejumlah daerah di Bali berdatangan untuk melaksanakan persembahyangan sekaligus malukat dan memohon kesembuhan di tempat tersebut.

Jro Mangku Laba menambahkan sarana sembahyang yang dibawa ketika ingin malukat atau memohon obat di tempat tersebut tidak begitu sulit yakni umat cukup membawa Banten Pejatian dari rumahnya masing-masing sebelum ke Pura Taman Beji.

Baca Juga :  Petugas Digeledah, WBP Dites Urine dan Divaksin

Penulis : Nyoman Darma 

Editor : Oka Suryawan