Negara, balipuspanews.com – Jatah beras murah belum semua bisa diambil lantaran jatah beras sejahtera (Rastra) belum mampu untuk membayarnya.
“Beras sejahtera itu memang untuk warga miskin yang mendapat jatah. Namun belum bias diambil karena belum bias membayar,” ujar Perbekel Mendoyo Dangin Tukad, Gusti Agung Kade Bambang Sumitra, Senin (17/7).
Ia mengatakan Seperti yang terjadi di desa Mendoyo Dangin Tukad, Mendoyo Dangin Tukad, Mendoyo. Puluhan kaping Rastra untuk warga miskin yang berhak, masih menumpuk di kantor desa. Rastra yang satu kaping berisi 15 kilogram dan harus ditebus dengan uang Rp.24 ribu tersebut, bahkan ada yang sduah tiga bulan belum diambil.
Menurut Sumitra, di desa Mendoyo Dangin Tukad, penerima rastra sebanyak 76 KK. Sebagian sudah mengambil namun ada yang belum bias mengambil karena belum punya uang untuk membayar.
Pihaknya sudah berusaha melakukan upaya jemput bola kepada warga miskin agar rastra yang menjadi haknya bias segera diambil. Sebelumnya pengambilan Rastra cukup lancer. Tapi karena adanya keterlambatan droping sehingga warga tidak mampu untuk membayar semuanya.
“Ada warga kami sampai tiga bulan belum mengambil beras jatahnya karena masih mengumpulkan uang. Kami masih mencari solusi agar beras itu tidak rusak karena lama menumpuk di kantor,” ungkapnya.
