Karangasem, balipuspanews.com – I Made Genti (40) salah seorang warga asal Banjar Dinas Liligundi, Bebandem, Karangasem harus mendapatkan perawatan medis setelah mengalami luka robek pada bagian telapak tangan akibat terkena ledakan kembang api.
Peristiwa ini dibenarkan oleh Kapolsek Bebandem, AKP. I Wayan Sukarita ketika dikonfirmasi media ini, Selasa (01/01). “Ya benar kejadiannya kemarin malam,” ujarnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, peristiwa naas ini terjadi pada Senin malam (31/12) ketika perayaan pergantian tahun sekitar pukul 20.15 wita. Saat itu, korban yang sehari hari berprofesi sebagai seorang sopir tersebut bermaksud untuk merayakan malam pergantian tahun bersama beberapa orang rekannya.
Hanya saja, maksud hati bersuka cita merayakan pergantian tahun dengan memegang satu batang kembang api berjenis kembang api lontaran keudara justru menjadi petaka bagi Made Ganti.
Begitu kembang api tersebut dinyalakan awalnya berjalan sesuai dengan rencanan, lontaran pertama dan kedua berhasi begitu pula dengan lontaran yang ketiga. Namun entah apa yang terjadi setelah ledakan ke tiga, tiba-tiba kembang Api tersebut tidak meletus lagi padahal umunya kembang api jenis ini bisa meletus lebih dari 8 kali.
Namun setelah beberapa saat, tiba – tiba kembang api yang dipegang tersebut kembali meledak hanya saja ledakan terjadi pada bagian yang dipegang oleh Made Ganti yang menyebabkan Made mengalami luka robek pada telapak dan Jari tangan kirinya.
Setelah insiden itu terjadi, rekan rekan made langsung membawanya ke rumah salah seorang petugas medis yang berada di Banjar Dinas Pande Sari, Bebandem untuk mendapatkan pertolongan.
Akibat kejadian tersebut, Made Ganti untuk sementara waktu tidak bisa beraktivitas seperti biasa lantaran harus mendapat 15 jaritan pada bagian ditelapak tangannya akibat ledakan kembang api tersebut. (suar/bpn/tim)