Real Madrid Tampil Sebagai “Pihak Yang Terluka” Dalam Kasus Skandal Wasit Barcelona

Jaksa penuntut Spanyol mendakwa Barcelona melakukan korupsi pada hari Jumat, atas pembayaran yang dilakukan klub kepada mantan wakil presiden komite wasit Spanyol melalui perusahaan miliknya.

Berita Bola, La Liga -Real Madrid akan muncul dalam kasus korupsi wasit yang melibatkan Barcelona sebagai “pihak yang dirugikan” begitu proses dilanjutkan, kata juara Spanyol itu, Minggu.

Jaksa penuntut Spanyol mendakwa Barcelona melakukan korupsi pada hari Jumat, atas pembayaran yang dilakukan klub kepada mantan wakil presiden komite wasit Spanyol melalui perusahaan miliknya.

“Real Madrid mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam tentang keseriusan masalah ini dan menegaskan kembali kepercayaan penuhnya pada tindakan keadilan dan telah setuju bahwa, untuk membela kepentingannya yang sah, itu akan muncul dalam persidangan segera setelah hakim membuka mereka untuk persidangan. pihak yang terluka,” kata Real Madrid dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :  Jaga Kamtibmas di Wilayah Terkecil, Ratusan Personil Polres Karangasem Menjadi Polisi Banjar

Menurut jaksa Spanyol, klub Katalan membayar total lebih dari 7,3 juta euro ($7,77 juta) kepada Jose Maria Enriquez Negreira, mantan wasit dan mantan wakil presiden komite wasit federasi sepak bola Spanyol antara 1994 dan 2018.

Dua mantan presiden klub, Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rosell, serta Enriquez Negreira menghadapi dakwaan yang sama, berasal dari kantor kejaksaan Barcelona.

Enriquez Negreira diduga dibayar untuk memberikan nasihat kepada klub tentang topik yang berkaitan dengan wasit, menurut Barcelona.

Pada tingkat olahraga, Barcelona tidak menghadapi bahaya langsung karena badan pengatur sepak bola Spanyol, Eropa dan dunia memiliki undang-undang pembatasan lima tahun, kata presiden Liga Javier Tebas.

Baca Juga :  Kunjungi DPRD Kota Bandung, Sekretariat DPRD Badung Sharing Kehumasan dan Kerjasama Media

Di tingkat kriminal, terdakwa bisa menghadapi hukuman empat tahun penjara.

Sanksi terhadap klub dapat berkisar dari “penangguhan aktivitas… hingga pembubaran langsung sebagai sebuah perusahaan,” kata Alberto Palomar, profesor hukum di Carlos III University of Madrid kepada AFP.