Jumat, Maret 29, 2024
BerandaAdvertorialRestocking dan Lomba Memasak Ikan Nila Tutup Gelaran Twin Lake Festival

Restocking dan Lomba Memasak Ikan Nila Tutup Gelaran Twin Lake Festival

SUKASADA, balipuspanews.com — Twin Lake Festival (TLF) tahun 2019 telah resmi ditutup, Sabtu (6/7) siang. Sebelum acara penutupan, digelar juga berbagai kegiatan seperti Trail Running,

 

Restocking, dan lomba masak ikan nila.
Lomba masak dengan bahan baku ikan nila merupakan perubahan lomba tahun lalu dimana pada tahun lalu memakai bahan baku ikan patin. Dipilihnya Ikan nila sebagai bahan baku tahun ini merupakan sebuah upaya pengembangan budidaya ikan di Buleleng agar lebih beragam. Selain itu, juga sebagai upaya pengenalan ikan nila kepada masyarakat di Buleleng.

 

“Kami ingin agar olahan ikan semakin beragam. Oleh karena itu, setiap tahun kami ganti jenis ikannya sebagai bahan baku,” ungkap Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Buleleng, Made Arnika.
Lomba memasak ikan nila ini diikuti oleh perwakilan masing-masing kecamatan yang berusaha untuk menghasilkan olahan ikan nila terbaik.

 

Selain lomba memasak ikan nila, juga diadakan restocking atau penebaran benih ikan nila di Danau Buyan. Kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan kembali kondisi penyediaan ikan di Danau Buyan ini. Sebanyak 10 ribu benih ditebar bersama dengan Kelompok Nelayan Danau Buyan. Ekosistem di Danau Buyan juga diupayakan untuk diperbaiki dengan restocking ini.

BACA :  Jaring Bibit Atlet, BPD Undiknas Rektor Cup Basketball Competition kembali Digelar

“Selain pada twin lake festival, kami juga mengajak kepada komunitas-komunitas untuk ikut menebar benih ikan,” terangnya.

Pada bavian lainnya, tercatat terjadi peningkatan jumlah transaksi pada TLF tahun 2019 ini dibanding tahun lalu. Untuk tahun ini jumlah transaksi sebesar Rp 209 juta, sedangkan pada gelaran yang sama tahun lalu besaran transaksi kurang lebih Rp 140 juta.

 

Kenaikan jumlah transaksi tersebut diungkapkan Ketua Panitia TLF 2019 yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Ir. Made Sumiarta dalam laporannya dihadapan masyarakat dan para undangan saat penutupan TLF 2019.

 

Mantan Kepala Bagian Umum Setda Buleleng ini menjelaskan jumlah transaksi yang meningkat tersebut berasal dari bursa kuliner dan juga beragam pameran yang ada. Selain itu, pasar pangan lokal dan bursa yang diikuti oleh Forum Petani Muda Bali turut membantu kenaikan jumlah transaksi ini. Pengunjung pun pada tahun ini terlihat semakin antusias. Ditambah areal di Danau Buyan  yang sudah ditata sedemikian rupa.

BACA :  RPJPD Diharapkan Disusun Sebagai Bingkai Pembangunan Sesuai Potensi Daerah

 

“Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga gelaran tahun ini berjalan dengan lancar,”  jelas Sumiarta.

 

Sementara itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten bidang Ekonomi, Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Layanan Pengadaan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini, S.Sos mengungkapkan semua upaya mesti berjalan beriringan. Sambil membenahi lingkungan, Pemkab Buleleng juga bersama masyarakat juga mengembangkan pertanian organic yang diintegrasikan dengan pariwisata berbasis masyarakat. Pengembangan pariwisata juga dilakukan dengan menjadikan keasrian alam sebagai daya tarik wisata.

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular