Kamis, Maret 28, 2024
BerandaBulelengRujukan RSJ Bangli Janggal, Korban Pemerkosaan Titip di Rumah Warga

Rujukan RSJ Bangli Janggal, Korban Pemerkosaan Titip di Rumah Warga

Singaraja, balipuspanews.comĀ  — Dugaan kasus pemerkosaan yang dialami Bunga (14) yang dilakukan oleh pamannya sendiri IGK (65) warga Desa Banjar, Buleleng, hingga saat ini penanganan kasusnya seolah masih jalan ditempat.

Puluhan advokat di Buleleng pun dibuat geram, lantaran lambannya penanganan kasus ini. Hingga, mereka pun sempat ngelurug Mapolres Buleleng, guna mempertanyakan tindaklanjut kasus ini.

Terlepas proses penanganan kasus ini, ternyata kondisi Bunga masih belum stabil. Bahkan Bunga pun disebut-sebut masih mengalami depresi berat.

Konon, Bunga sempat dirujuk ke RSJ Bangli akibat depresi berat, namun faktanya, Bunga kini sudah dipulangkan dari RSJ Bangli dan dititipkan di salah satu rumah warga di Desa Sambangan, untuk proses pemulihan psikis.

Informasi dihimpun, Bunga sengaja dititipkan di salah satu rumah warga, lantaran keterbatasan Buleleng yang tidak memiliki rumah aman untuk anak.

“Karena keterbatasan kami tidak punya rumah aman. Saat korban mau pulang, tidak berani ke Banjar. Ya, ada teman menawarkan tempat sementara, karena keluarga korban tidak mau dititip sementara,” ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Buleleng, Riko Wibawa.

BACA :  Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Fisik serta Penerimaan Pajak dan Retribusi di Klungkung Akan Ditingkatkan

Sementara, rujukan dari RSUD Buleleng terhadap Bunga untuk dibawa ke RSJ Bangli, justru menunjukan sejumlah kejanggalan.

Mulanya, Bunga direncakan untuk dirujuk ke RSUP Sanglah untuk pemulihan psikis, namun nyatanya keluarga Bunga malah menerima surat rujukan ke RSJ Bangli.

“Saya saat itu, minta waktu berpikir,” kata Ida Kadek Ardika, kakak tiri korban.

Lantaran bingung, ia mengaku, pasrah. Hingga akhirnya, Bunga berangkat ke RSJ Bangli didampingi oleh seorang perawat kesehatan.

“Sampai di sana (RSJ Bangli) saya ditelepon oleh adik yang mengatakan tidak mendapat pelayanan dan sama di RSUD Buleleng. Disana (RSJ Bangli), banyak orang teriak-teriak. Adik saya terpengaruh dan sempat kejang-kejang,” jelas Ardika.

Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak pokja Bali, Ida Ayu Alit Rahmawati mengaku, sudah melakukan penelusuran terkait rujukan itu.

“Saya sudah konfirmasi ke RSJ Bangl. Ini tidak benar sebetulnya, sebab hal pertama harus dilakukan adalah memulihkan kondisi fisik korban, baru bisa lanjut ke tahap pemulihan psikis, bukan ujug-ujug ke RSJ Bangli. Kalau orang itu tidak gila, kenapa ke RSJ,” ucap Dayu Alit.

BACA :  Kepala BSN: Standardisasi berikan dampak ekonomi di Indonesia

Terpisah, Kasi Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia Dinsos Buleleng, Niken Pujiastuti Tri Utami mengaku, heran atas rujukan itu.

“Sebelumnya pihak rumah sakit, saya sudah kumpulkan disini (Dinsos Buleleng), ada dari P2TP2A), Yayasan Bunga Bali Denpasar), dan Ct yang menampung korban. Apapun keputusan yang akan diambil, harus menurut perintah saya. Tapi, itu beda,” sesal Niken, didampingi Staf Dinsos Alfonso.

Dengan kondisi itu, mereka mengaku, merasa kecolongan terkait rujukan yang dilakukan oknum pihak RSUD Buleleng ke RSJ Bangli tanpa sepengetahuannya.

 

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular