Sabtu, April 20, 2024
BerandaKarangasemSatu Keluarga di Sidemen Mengalami Gangguan Jiwa

Satu Keluarga di Sidemen Mengalami Gangguan Jiwa

Karangasem, balipuspanews.com – Satu keluarga yang tinggal di wilayah Dusun Kampung Sinduwati, Desa Sinduwati, Sidemen, Karangasem, diketahui mengalami gangguan jiwa sehingga membutuhkan uluran pertolongan.

Sungguh memperihatinkan kondisi yang dialami keluarga Samsyudin (60), yang menjadi warga warga Dusun Kampung Sinduwati ini. Di mana seluruh anggota keluarga, yakni anaknya Kadri (35) dan istrinya Armawati (50) tahun mengalami gangguan jiwa sejak berpuluh-puluh tahun lalu.

Bahkan belakangan ini, kondisi kejiwaan Samsyudin sebagai tulang punggung keluarga, juga ikut terganggu. Kondisi ini diperparah dengan situasi tempat tinggal yang jauh terisolir dari pemukiman, dan berada di atas bukit tanpa listrik dan air bersih.

“Anak dan istri pernah dirawat di Bangli dua kali. Anak pertama saya Junaidin (30) sudah meninggal tujuh hari lalu. Sama seperti anggota keluarga lain, mengalami gangguan jiwa juga,” ujar Samsyudin.

Saat Balipuspanews.com bersama salah satu pendiri Seka Demen yang bergerak di bidang sosial I Nengah Suarya mengunjungi kediaman Samsyudin, yang berada nyaris tepat di atas bukit oleh warga Shindu menyebutnya Bukit Gerembeng, kondisinya terlihat memang sangat memilukan.

BACA :  Pemeran Video Diduga Pelajar Asal Buleleng Diperiksa

Selain itu, akses jalan menuju rumah Samsyudin juga cukup sulit, yakni harus ditempuh dengan berjalan kaki mendaki bukit setinggi ratusan meter melewati jalur cukup terjal dan berlumpur. Bahkan saat di tengah perjalanan, awak media ini sempat terpeleset dan jatuh ke lumpur.

Dengan melawati jalannya saja sudah terbayang seperti apa sulitnya hidup di atas bukit. Terlebih usia Samsyudin saat ini sudah tidak muda lagi. Samsyudin yang dulunya mengaku bekerja sebagai kuli panjat, kini tidak bisa berbuat banyak, mengingat pekerjaan yang selama ini dilakoninya tersebut merupakan satu satunya pencaharian dan saat ini sudah tidak mampu lagi dijalani lantaran faktor usia yang sudah tua.

Kini di usia senja, Samsyudin hanya bisa meratapi nasib, dikarenakan harus menafkahi istri dan seorang anaknya tanpa ada pekerjaan pasti. Selama ini Samsyudin hanya mengandalkan bantuan dari warga untuk makan sehari-hari.

Samsyudin sangat berharap uluran tangan dermawan untuk membantu meringankan beban hidup yang dialami keluarganya, selain memang kondisi ekonomi yang jauh di bawah garis kemiskinan juga keadaan anak istri yang mengalami gangguan jiwa.

BACA :  Kemenkumham Bali Kunjungi Kejaksaan Tinggi Bali Jalin Sinergitas Dalam Penegakan Hukum
RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular