Jumat, Maret 29, 2024
BerandaBulelengSebulan Jadi PJ Bupati Buleleng, Lihadnyana Sudah Lakukan Berbagai Gebrakan

Sebulan Jadi PJ Bupati Buleleng, Lihadnyana Sudah Lakukan Berbagai Gebrakan

BULELENG, balipuspanews.com – Pasca dilantik pada Sabtu (27/8/2022) lalu. Pejabat (PJ) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana telah berhasil menghadapi masalah inflasi yang terjadi di Buleleng, dimana angka inflasi yang sebelumnya sempat mencapai 5,3 persen dikarenakan imbas dari adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kini sudah perlahan mulai bisa diatasi.

Keberhasilan itu kata Lihadnyana tidak asal bisa dilakukan melainkan karena adanya pengalaman yang telah dimiliknya mengenai penanganan inflasi. Sehingga itu digunakan sebagai acuan menyusun strategi untuk menurunkan tingkat inflasi secara perlahan.

Dirinya pun menegaskan penanganan inflasi di Kabupaten Buleleng tersebut dimulai dari menangani manajemen produksi serta kesenjangan manajemen distribusi.

Hal itu dilakukan dengan menggandeng Perumda Pasar Argha Nayottama dan Perumda Swatantra untuk terjun langsung serta mengamati perkembangannya.

Tidak cukup dengan langkah tersebut, dirinya menyebutkan koordinasi antar daerah di Bali juga dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok di Kabupaten Buleleng.

Hal itu membuahkan hasil, terbukti dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) di pusat September kemarin dari 88 kota yang ada di Indonesia, Bali menempati urutan ke-5 inflasi daerah terendah.

BACA :  Diduga Karena Masalah Makanan, Tukang Air Nekad Tusuk Temannya

“Jadi apa yang kita lakukan dengan aksi nyata itu membuahkan hasil,” jelasnya dalam dialog interaktif, pada salah satu stasiun radio di Singaraja, Selasa (4/10/2022).

Disinggung terkait hubungan inflasi dengan kenaikan harga BBM Lihadnyana menyebut langkah Pemkab Buleleng salah satunya dengan melakukan upaya intervensi untuk penanggulangan kenaikan harga yang disebabkan adanya kenaikan harga BBM.

Oleh karena itu sesuai kebijakan pusat, dari sisi pemerintah daerah diintruksikan agar menyiapkan 2 persen dana alokasi umum (DAU) agar dialokasikan untuk subsidi dibidang transportasi penyalur pangan sehingga membuat harga jual di pasaran relatif stabil.

Lihadnyana juga menambahkan manajemen distribusinya perlu diawasi melalui pengawasan harga dari produsen dengan harga ditingkat konsumen supaya tidak terlampau jauh.

“Dengan mempersempit ruang antar produsen dengan konsumen, sehingga keikutsertaan tengkulak yang bermain bisa kita tekan,” ungkapnya.

Diakhir Lihadnyana menyampaikan hal yang perlu dilakukan kedepannya khususnya untuk pembangunan di Kabupaten Buleleng yaitu dengan membuat angka kemiskinan turun, angka pengangguran turun, infrastruktur terpenuhi, dan juga pelayanan masyarakat yang optimal dengan meningkatkan pola kerja di lingkungan pemerintahan Kabupaten Buleleng sesuai dengan tuntutan masyarakat yang menginginkan pelayanan transparan, cepat, murah, dan pasti.

BACA :  Komite III DPD RI: 7 Isu di Sektor Pariwisata Tantangan yang Harus Mampu Ditangani

Penulis : Nyoman Darma 

Editor : Oka Suryawan 

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular