Jumat, April 26, 2024
BerandaNewsSeniman Keluhkan Regenerasi Seni Klasik, Parta bakalan Angkat Penyuluh Kesenian

Seniman Keluhkan Regenerasi Seni Klasik, Parta bakalan Angkat Penyuluh Kesenian

Gianyar, balipuspanews.com – Beberapa seniman di Desa Kendran, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gainyar  mengeluhkan minimnya regenerasi seni klasik, agar seni itu tidak hilang dimakan zaman, generasi muda harus diajak untuk ikut serta melestaikannya.

“Kalau tidak ada perhatian, seni di Gianyar bisa-bisa punah,” ujarnya.
Jro Dalang asal Banjar Tengah, Triwangsi, Desa Kendran tegalalang ini ketika berkeluh kesah di Desa Kendra dengan I Nyoman Parta, Minggu (20/8) malam.

Jro Dalang Wayan Astawa, mengharapkan agar ada regenerasi. Selama ini, pemerintah kurang melakukan pembinaan. Karena itulah, generasi muda cendrung memilih kegiatan lain. mengharapkan adanya peran serta pemerintah, terutama untuk memberikan pelatihan-pelatihan seni.

“Kepedulian pemerintah sangat berperan dalam pelestarian seni,” tegasnya.

Hal yang sama diungkapkan, Wayan Jiwa, Penari Topeng asal Banjar Tangkas, Desa Kendran, Tegalalang.  Ia kawatir dalam beberapa tahun mendatang akan kesulitan mencari penari topeng. “Sekarang saja sangat sedikit generasi muda yang mau belajar tari topeng,” ungkapnya.

Ia mengharapkan adanya pembinaan seni, terutama seni tradisional sejak dini. “Harus kembali dibentuk sekaa-sekaa seni. Sehingga seni tradisional tidak akan hilang. Gianyar perlu pemimpin yang peduli terhadap seni,” ujarnya.

BACA :  Kolaborasi LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar Ribuan Produk UKM Indonesia ke Kanada

Mendengar keluh kesah seniman itu, I Nyoman Parta yang ikut penjaringan calon bupati di PDIP ini, berjanji akan mengangkat penyuluh kesenian.

“Kalau dipercaya menjadi Bupati Gianyar, saya akan mengangkat penyuluh kesenian,” janji Parta dihadapan seniman di Desa Kendran.

Penyuluh kesenian tersebut, kata Ketua Komisi IV DPRD Bali ini, akan memanfaatkan lulusan ISI dan juga seniman alami. Mereka akan disebar ke desa-desa untuk melatih seni. “APBD Gianyar mampu untuk membiayai penyuluh kesenian. Paling kita butuh 150 orang tenaga,” jelasnya.

Politisi asal Guwang Sukawati ini, merasa terketuk hatinya mendengar beberapa orang yang mengatakan, Gianyar gumi sugih tapi layu dan tak ada greget. Gianyar kota seni dan budaya, tetapi sampah dimana-mana.

“Saya ingin mengembalikan jatidiri Gianyar sebagai kota seni dan budaya,” ujarnya.

Menurutnya, dengan menyebar penyuluh kesenian, maka seni di Gianyar akan tetap lestari. Selain itu, seniman-seniman juga harus diberikan perhatian. “Jangan hanya karya seninya saja yang dinikmati, tetapi senimannya harus kita perhatikan,” ungkapnya.

BACA :  Akhirnya Terungkap Identitas Pria yang Luka-luka di Pinggir Jalan, Ini Sosoknya

Selain itu, seniman harus dibuatkan tempat untuk berkreatifitas. Dengan adanya ruang berkreatifitas, maka generasi muda akan semakin cinta dengan seni dan budaya.

“Jangan lupa untuk secara rutin menggelar ajang kreatifitas, sebai ruang bagi seniman dan juga budayawan untuk mencurahkan kemampuan mereka,” ujarnya.

Untuk mendukung semua itu, perlu disediakan ruang berkreatifitas yang luas bagi seniman dan budayawan.

“Saya yakin, generasi muda akan terus melanjutkan seni budaya yang ada. Bahkan mereka akan terus melahirkan karya seni yang baru,” pungkasnya

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -
TS Poll - Loading poll ...

Most Popular