SEMARAPURA, balipuspanews.com – Siswa di Kabupaten Klungkung dipastikan belum bisa melaksanakan pembelajaran dengan sistem tatap muka langsung.
Walaupun sebelumnya Pemda Klungkung sempat mewacanakan kembali melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka yang akan dimulai dari Kecamatan Nusa Penida. Hal itu ditegaskan oleh Kadisdik Klungkung, Drs Dewa Gde Darmawan, Jumat (25/9/2020).
Darmawan menjelaskan, hal ini karena masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan adanya klaster penambahan pasien suspect ditengah situasi new normal ini.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Klungkung, I Nyoman Suwirta menjelaskan pihaknya sebenarnya terus melakukan kajian terkait pelaksanaan sekolah tatap muka di Nusa Penida. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan, hanya saja saat ini pihak gugus tugas belum merekomendasikan sekolah tatap muka yang dilaksanakan di Nusa Penida.
“Kajian masih tetap jalan, walau zona hijau, nanti takutnya sedikit kesalahan, bisa fatal. Melihat perkembangan saat ini, kami ikuti saja apa yang masih diterapkan di Bali daratan,” ungkapnya.
Terkait dengan keputusan Gugus Tugas Covid-19 ini, Kadisdik Klungkung Drs Dewa Gde Darmawan memaklumi hal tersebut.
“Karena Gugus Tugas memutuskan belum bisa dilaksanakan pembelajaran tatap muka. Jadi pembelajaran tatap muka di Nusa Penida menunggu sampai adanya keputusan nanti,” Terang Dewa Gde Darmawan.
Darmawan mengatakan apabila sudah mendapat lampu hijau untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka, sekolah-sekolah harus siap dengan pola pembelajaran baru, yakni dalam satu kelas siswa-siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok.
Lalu setiap kelompok akan belajar di sekolah secara bergantian, atau dengan sistem shif. Namun, shiftnya bukan pagi dan siang. Melainkan, menggunakan jeda hari.
Namun saat ini Disdik Klungkung tetap mewajibkan sistem belajar daring untuk menghindari kontak langsung siswa.
Terkait siswa yang tidak mampu membeli HP masih dimungkinkan belajar Luring (Belajar diluar Jaringan), melalui siaran TV pendidikan.
“Siswa bisa belajar melalui Luring belajar dari TV, karena sebanyak 19 persen siswa masih belum dimungkinkan belajar Daring,” Pungkas Dewa Gde Darmawan.
Penulis/Editor : Roni/Oka Suryawan