JEMBRANA, balipuspanews.com– Untuk mendukung upaya kemandirian ketahanan pangan di Jembrana, Pemkab membuat pengembangan dan pemberdayaan kawasan korporasi petani padi.
Subak Tibubeleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana dijadikan pilot proyek program tersebut.
Kadis Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana, I Wayan Sutama saat melakukan penjajakan di subak dengan luas 395 hektar yang dipandu kelian subak I Nyoman Tehnik, Selasa (18/1/2022) mengatakan Subak Tibu Beleng ini akan dijadikan semacam pilot projek pengembangan dan pemberdayaan kawasan untuk hulu-hilir untuk komoditas padi dan beras.
”Ini kita masih berjuang dengan Bank Mandiri di pusat,”ujarnya.
Sebelumnya pihaknya bersama bupati telah melakukan survey ke Jawa Barat dan ternyata subak Tibu Beleng sangat potensial sekali untuk dijadikan pilot projek pengembangan dan pemberdayaan komoditas padi.
“Hanya saja, saat ini kita masih menunggu pihak Bank Mandiri pusat akan langsung melakukan survey terhadap komoditi unggulan petani kita ini. Saya yakinkan, dengan keseriusan pak bupati ini tahun ini Jembrana bisa yang meliputi difasilitasi oleh Bank Mandiri khususnya subak Tibu Beleng ini luasan areal seluas 395 ha,”ujarnya.
Sementara Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, subak Tibu Beleng yang ada di Desa Penyaringan, Kecamatan Menoyo, Kabupaten Jembrana sangat layak untuk dijadikan pilot project pengembangan dan pemberdayaan kawasan untuk komoditi pertanian Jembrana berupa padi dan beras.
”Untuk tahap pertama ini kita sediakan areal pertanian berupa komoditi padi seluas 395 ha. Ini dikelola oleh tiga subak. Mereka ini merupakan para petani subak yang benar-benar handal dan penuh semangat,”ungkapnya.
Bupati Tamba juga berharap agar produksi gabah petani saat pasca panen dapat dibeli dengan harga cukup tinggi begitu juga beras harganya agak murah.
“Konsep ini bertujuan agar kesejahteraan petani akan semakin baik. Ini kita doakan dan harapkan kepada bapak menteri,”pungkasnya.
Penulis: Anom
Editor: Oka Suryawan