Jumat, Maret 29, 2024
BerandaDenpasarSudikerta Gugah Kepekaan Masyarakat untuk Bantu Sesama

Sudikerta Gugah Kepekaan Masyarakat untuk Bantu Sesama

Denpasar, balipuspanews.com – Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menggugah kepekaan masyarakat Bali yang sudah hidup berkecukupan agar menyisihkan sebagian rejeki untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Harapan itu disampaikannya saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Minggu (11/6).

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa Pemprov melalui program Bali Mandara telah melaksanakan berbagai terobosan untuk menekan angka kemiskinan.

“Kita melaksanakan sejumlah program unggulan yang memang ditujukan untuk menuntaskan angka kemiskinan seperti program bedah rumah, Gerbangsadu, beasiswa miskin, JKBM yang sekarang sudah terintegrasi dengan JKN dan program lainnya,” katanya.

Namun menurut Sudikerta, angka kemiskinan akan lebih cepat dituntaskan jika masyarakat turut mengambil peran aktif. Peran aktif tersebut, antara lain, dapat diwujudkan dalam kepedulian membantu sesama.

Terlebih, ucap Sudikerta, masyarakat Bali punya nilai kearifan lokal yang disebut Tri Hita Karana. Filosofi ini mengingatkan manusia untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan Tuhan, sesama dan lingkungan.

“Nah, membantu sesama yang membutuhkan itu merupakan aktulisasi dari filosofi Tri Hita Karana,” kata dia, seraya mengingatkan pula agar manusia menjaga keharmonisan hubungan dengan lingkungan.

BACA :  Pasca Penangkapan 3 Ons Sabu, Blok WBP Digeledah

Pada bagian lain, Wagub Sudikerta menginformasikan bahwa Bali Mandara merupakan program jangka panjang yang harus dikawal dengan baik. Ke depannya, program Bali Mandara akan difokuskan pada upaya menyeimbangkan pembangunan antara Bali Selatan, Utara, Barat dan Timur.

“Caranya dengan penguatan infrastruktur dan pengembangan pariwisata di luar Bali Selatan yang disesuaikan dengan potensi dan karakter wilayah. Misalnya di Buleleng kita kembangkan wisata marina. Di Karangasem kita optimalkan pelabuhan kapal pesiar,” kata Sudikerta, seraya mengajak segenal elemen masyarakat menyatukan langkah membangun Bali agar lebih baik.

Wagub Sudikerta juga memberi sentuhan lain pada pelaksanaan PB3AS minggu ini dengan membuka ruang dialog interaktif dengan masyarakat yang kebetulan sedang berolahraga di Lapangan Puputan Margarana.
Suwirya, seorang warga Kota Denpasar langsung berdialog dengan Wagub Sudikerta dan menyampaikan sejumlah masukan. Ia sependapat dengan Wagub Sudikerta bahwa aktulisasi nilai-nilai Tri Hita Karana sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan.

Selain itu, pria yang berprofesi sebagai pemandu wisata ini juga menyampaikan kriteria ideal pemimpin Bali ke depan. “Seorang pemimpin harus inovatif, berani, tegas, bertindak sesuai aturan dan bertanggung jawab,” ucapnya.

BACA :  Tinjau Pelatihan Slipper Hotel di Karangasem, Mensos Risma Siap Bantu Pemasaran

Sudikerta menyampaikan apresiasi atas masukan tersebut dan secara pribadi dia juga berkomitmen untuk menjadi sosok pemimpin yang memenuhi kriteria ideal tersebut.

Selanjutnya tampil Bayu Permana, seorang Mahasiswa Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Udayana. Dalam orasinya dia mamaparkan tentang penyakit hipertensi yang belakangan banyak diderita oleh masyarakat.

Menurutnya, penyakit ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan gangguan fungsi organ jantung, ginjal dan stroke. Untuk itu, ia mengajak masyarakat melakukan upaya pencegahan melalui penerapan pola makan sehat.

“Hindari garam berlebih dan makanan berlemak,” ujarnya.

Sementara itu, Wayan Wisnaya tampil dengan meditasi kata-kata yang dituangkan dalam lembaran pamflet. Setiap huruf dalam sebuah kata dijabarkan dengan makna positif yang diharapkan memberi motivasi bagi yang membacanya.

Sementara itu, sejumlah OPD juga menyampaikan sosialisasi terkait kebijakan yang perlu diketahui masyarakat luas. Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Bali Drs I Gede Gunawan menjelaskan, regulasi terkait operasional angkutan sewa yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2017. Mengacu pada aturan tersebut, angkutan sewa dibagi menjadi jenis yaitu angkutan sewa umum dan angkutan sewa khusus.

BACA :  Lomba Kreasi Inovasi Daerah, Pemkab Buleleng Siapkan Hadiah Puluhan Juta

“Jadi tak ada lagi istilah angkutan umum konvensional dan online,” ucapnya.

Menurutnya, regulasi yang mengatur angkutan sewa umum sejauh ini sudah berjalan dan ijinnya dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan. Sedangkan angkutan sewa khusus yang meliputi taksi dan angkutan berbasis aplikasi, izinnya dikeluarkan daerah.

“Yang terbilang baru dan mengundang pro kontra adalah angkutan sewa khusus berbasis aplikasi,” ujarnya.

Mengacu pada peratusan Menteri Perhubungan, dalam pengoperasiannya, angkutan sewa khusus berbasis aplikasi akan dilengkapi dengan stiker khusus dan digital dashboard.

Sementara itu, Kepala UPT JKMB I Gusti Ayu Putri Mahadewi dalam orasinya menjelaskan skema integrasi JKBM ke JKN. Dia menegaskan, kalau program JKBM sejatinya masih ada, namun sudah terintegrasi ke program JKN. Untuk kelancaran dalam pelayanan, Mahadewi berharap agar masyarakat peserta JKN mengikuti mekanisme rujukan.

“Jangan langsung ke RS Sanglah, tapi harus berjenjang,” kata dia.

PB3AS Minggu kali ini, juga dimeriahkan penampilan siswa-siswi SMAK Santo Joseph Denpasar yang membawakan musikalisasi puisi dan atraksi wushu.

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular