Tahun kedelapan Implementasi Program JKN, Banyak Capaian Yang Diraih

Buku Statistik JKN 2015-2019 diterbitkan untuk memberikan informasi kepada publik sejauh mana program JKN telah mencapai tujuannya, melanjutkan informasi tahunan yang sebelumnya telah dipublikasikan dalam Buku Statistik JKN 2014-2018.
Buku Statistik JKN 2015-2019 diterbitkan untuk memberikan informasi kepada publik sejauh mana program JKN telah mencapai tujuannya, melanjutkan informasi tahunan yang sebelumnya telah dipublikasikan dalam Buku Statistik JKN 2014-2018.

JAKARTA, balipuspanews.com – Menapaki tahun kedelapan implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), telah banyak pencapaian yang diraih oleh program yang merupakan amanat UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) tersebut, khususnya dalam menjamin akses dan kecukupan layanan kesehatan bagi yang membutuhkan.

Program JKN merupakan perwujudan dari kehadiran Negara dalam menjamin hak kesehatan bagi seluruh warga negara, seperti yang tertuang dalam amanat UUD 1945 Pasal 28H ayat 1 ”Setiap orang
berhak atas layanan kesehatan” dan pasal 34 ayat 2 “Jaminan sosial bagi seluruh rakyat”. Bahkan kini, pemenuhan hak layanan kesehatan menjadi tujuan seluruh negara yang tercantum dalam Sustained
Development Goals (SDGs) 3.8.

Meskipun demikian, setiap tahun program JKN harus dievaluasi untuk mengetahui sejauh mana tujuan program tersebut telah tercapai. Buku Statistik JKN 2015-2019 diterbitkan untuk memberikan informasi kepada publik sejauh mana program JKN telah mencapai tujuannya, melanjutkan informasi tahunan yang sebelumnya telah dipublikasikan dalam Buku Statistik JKN 2014-2018.

Buku Statistik JKN merupakan salah satu bentuk tanggung jawab DJSN dan BPJS Kesehatan untuk pembaharuan informasi kepada publik terhadap capaian program JKN yang disajikan dalam indikator yang dibangun sesuai dengan Peta Jalan JKN. Indikator yang digunakan untuk menilai capaian dan kinerja program JKN dibangun berdasarkan data kepesertaan, iuran, dan data pelayanan BPJS Kesehatan dan disajikan dalam bentuk angka standar yang secara obyektif mengukur akses dan
konsumsi layanan kesehatan oleh peserta JKN.

Baca Juga :  Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Pantai Samigita, Pemkab Badung Gelar Event Festival Bahari 2023

Indikator yang diukur dalam Buku Statistik JKN 2015-2019 merupakan cerminan dari indikator Peta Jalan dalam aspek kepesertaan, manfaat dan fasilitas kesehatan, berupa:

  • – Indikator Kepesertaan:
    Terjadi kenaikan signifikan jumlah peserta sejak dimulainya JKN (2014) sebesar 133 juta jiwa menjadi 224 juta per akhir Desember 2019.
  • – Indikator Iuran
    Rata-rata iuran per kapita per bulan meningkat 48% dari Rp28.051 pada 2015 menjadi Rp41.548 pada 2019.
  • – Indikator Fasilitas Kesehatan Tren rasio faskes terhadap peserta secara nasional cenderung stabil dan menurun menunjukkan peningkatan peserta belum diikuti pertumbuhan faskes yang signifikan.
  • – Indikator Angka Akses masyarakat terhadap JKN meningkat secara signifikan pada pelayanan RJTP (119%), RJTL
    (37%), dan RITL (32%). Sedangkan pada pelayanan RITP cenderung stabil;
  • – Indikator Angka Konsumsi layanan kesehatan meningkat pada seluruh tingkat layanan (RJTP (129%), RJTL (51%), dan RITL (28%)) kecuali pada pelayanan rawat inap di FKTP yang mengalami penurunan dalam 5 tahun.
  • – Indikator Rerata Biaya Satuan Klaim
    Tren biaya satuan klaim relatif stabil, karena penetapan tarif CBG oleh Kemenkes yang relatif tidak
    berubah dan terakhir direvisi tahun 2016.
  • – Indikator Hasil (Outcome) Pengobatan
    Mayoritas luaran layanan adalah pulang sehat yang relatif stabil (97-99%) pada layanan RJTL dan meningkat pada pelayanan RITL dari 93% menjadi 94%. Angka kematian RJTL dan RITL relatif
    konstan selama 2015-2019 (kisaran 0,03% untuk RJTL dan 3% untuk RITL). Sementara angka pulang paksa menurun dari 1,9% menjadi 1%, menunjukkan peningkatan mutu pelayanan yang semakin membaik.
  • – Distribusi Penyakit
    Distribusi penyakit memperlihatkan bahwa penyakit tidak menular mendominasi akses, konsumsi, & biaya pelayanan JKN dimana proporsi biaya pelayanan katastropik tahun 2019 mencapai >20%
    dari total biaya klaim. Selain itu Operasi Caesar masih menduduki urutan pertama jumlah kasus
    dan biaya klaim terbanyak selama 5 tahun berturut-turut. Masukan, komentar, dan kritik dalam penerbitan Buku Statistik JKN 2015-2019 ini akan sangat membantu perbaikan program JKN dan percepatan perlindungan penduduk Indonesia dari kebangkrutan ekonomi rumah tangga akibat suatu penyakit. Dalam jangka panjang, program JKN yang baik bakan meningkatkan kualitas dan daya saing bangsa.
Baca Juga :  Legislator Peduli Ekonomi Hijau di KWP Awards 2023, Hafisz Tohir: Setiap Rupiah Harus Terkait Langsung dengan Lingkungan Hidup!

Pamela Foster, Director of the Health Office at USAID mengatakan bahwa: “Informasi dan transparansi yang baik mendorong negara mana pun ke sistem kesehatan yang lebih baik. Kami mengucapkan
selamat kepada Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) atas peluncuran Buku Statistik Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2015-2019 untuk merefleksikan proses belajar, belajar, dan menemukan
jalur baru ke depan,” tutupnya.

Penulis/editor : Ivan Iskandaria.