Jumat, Maret 29, 2024
BerandaDenpasarTangani Covid-19, Pemkot Denpasar Habiskan Rp 100 Miliar Selama Kurang Lebih 4...

Tangani Covid-19, Pemkot Denpasar Habiskan Rp 100 Miliar Selama Kurang Lebih 4 Bulan

DENPASAR, balipuspanews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar telah menghabiskan anggaran sebesar Rp. 100 miliar untuk penanganan Covid-19. Pengeluaran itu terhitung dalam kurun waktu kurang lebih 4 bulan.

Jumlah tersebut sudah melebihi target awal anggaran penanganan Covid-19 tahap ketiga dari APBD Kota Denpasar sebesar Rp 100 Miliar.

Dihubungi Kamis (25/6/2020), Plt. Asisten II Setda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Edy Mulia menyampaikan, pihaknya telah melakukan refocusing anggaran sejak Maret 2020, dimana refocusing dilakukan terhadap angaran kegiatan tahun 2020 di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dan sampai saat ini refocusing terakhir sudah mencapai Rp. 150 miliar.

“Selama 4 bulan dari bulan Maret 2020, sudah Rp 100 miliar lebih habis untuk penanganan dan pengadaan alat penunjang penanganan Covid-19. Sampai-sampai Bapak Walikota kembali menambah anggaran sampai Rp 150 miliar,” ujarnya.

Awalnya, sebesar Rp. 50 miliar dari Rp. 150 miliar tersebut direncanakan untuk membangkitkan pergerakan perekonomian.

Namun, jumlah tersebut masih kurang untuk penanganan Covid-19 karena sampai saat ini, pandemi Covid-19 masih terus berlanjut.

BACA :  Munas Perempuan Nasional, Denpasar Ajukan Tujuh Usulan

“Sekarang kami masih menunggu perkembangan kedepan,” kata dia.

Adapun anggaran itu digunakan untuk pengadaan sembako untuk pasien, alat kesehatan, perawatan pasien, hingga insentif satgas yang jumlahnya 10 orang setiap banjar.

Disebutkan, setiap satu orang mendapatkan insentif Rp. 600 ribu perorangan.

“Itu yang paling banyak menghabiskan selain tenaga penyemprotan disinfektan. Ini belum semua belum cukup karena masa pandemi belum berakhir. Kedepan kami masih pikirkan kembali,” ungkapnya.

Lebih jauh, apabila hal ini masih berlanjut hingga tahun 2021, tidak menutup kemungkinan juga akan menyasar anggaran belanja pegawai.

Hal ini dikarenakan anggaran di setiap OPD sudah disisir tanpa tersisa untuk anggaran program.

“Nah yang tersisa ini hanya untuk pembangunan SMPN 14 Denpasar,” tandasnya.

Penulis : Ni Kadek Rika Riyanti

Editor : Putu Artayasa

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular