
JEMBRANA, balipuspanews.com– Berbagai cara terus ditempuh Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mengurangi timbunan sampah yang ada di TPA Peh, Desa Kaliakah.
Teranyar Bupati Jembrana, I Nengah Tamba melaksanakan MOU (Memorandum of Understanding) dengan pimpinan PT. Hapus Sampah Nusantara (Sampangan), Muhammad Fauzal Rizki di Kawasan TPA Peh, Desa Kaliakah.
Bupati Tamba menyampaikan, meski saat ini, Jembrana telah menjalin kerjasama dengan Alliance to End Plastic Waste (AEPW) lewat program STOP-nya berhasil mengurangi timbunan sampah di TPA Peh sebesar 34 persen itu tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi bersama saling melengkapi sehingga betul-betul masalah pelik ini bisa segera teratasi.
“Hari ini, bersama dari rekan-rekan PT. Sampangan, sebenarnya sudah berposes dari lama sekali. Saya menjadi yakin terlebih dahulu, Saya melihat secara langsung projectnya, kemudian komunikasi yang terjalin secara intens. Jangan sampai berhenti sampai di MOU saja, ini harus segera ditindak lanjuti dengan PKS (Perjanjian Kerja Sama). Pada pak kadis segela lakukan itu PKS dan kepada rekan-rekan dari Sampangan, Saya sudah ok, segera dieksekusi,” ungkapnya.
Tamba ingin apa gunung sampah yang menjadi warisan yang sangat mengganggu ini, segera dapat teratasi.
“Kita tahu, masalah sampah bukan hanya di Jembrana saja, juga menjadi masalah pelik yang dihadapi oleh daerah-daerah lainnya, bahkan masalah ini ada sejak negeri ini merdeka, dan sampai sekarang belum juga menemui titik terangnya. Untuk itu, kita coba injeks lewat rekan-rekan dari Sampangan pimpinan Bang Fauzal. Semoga ini dapat berjalan dengan baik disamping kita juga sudah berjalan dengan Alliance to End Plastic Waste (AEPW) lewat program STOP-nya,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Fauzal Rizki Direktur Sampangan (PT. Hapus Sampah Nusantara), mengucapkan terima kasih kepada Bupati Jembrana, atas kesempatannya Samapangan dapat turut berkontribusi dalam menyelesaikan salah satu permasalah yang tidak dihadapi oleh Jembrana saja, bahkan di seluruh Indonesia.
“Dimulai dari Jembrana, kita akan melakukan landfill mining, dimana kita akan mencoba menyelesaikan sampah yang sudah menggunung. Dimana pilot projectnya kita akan mulai dengan sampah sebanyak 10 ton sehari, setelah itu menggunakan teknologi yang kita miliki yakni teknologi karbonisasi (magig box), kita akan mengubah sampah menjadi produk-produk bernilai tinggi, seperti karbon aktif dan produk-produk turunan lainnya,” tuturnya.
Sehingga dari produk-produk yang dihasilkan tersebut, Kata Fauzal, dapat bermanfaat bagi warga Jembrana dalam konteks solusi untuk pertanian, peternakan dan industri lainnya.
“Untuk menyelesaikan dan memberikan value tambahan bagi industri-industri yang ada di Jembrana itu sendiri. Sehingga kita bisa mewujudkan visi dari bapak Bupati yaitu Jembrana sehat dan Jembrana bahagia,” pungkasnya.
Penulis: Anom
Editor: Oka Suryawan